Sama mas. Saya juga belum pernah lihat. Jadi saya vote cuma antara Indira dan Gramedia saja. Apa bisa dianggap valid ya?khusus untuk penerbit tiga lima djakarta, sudah ada yang pernah lihat fisiknya? karena saya sendiri belum pernah lihat![]()
kalau dirinci sebenarnya kalau cetakan fisik (kertas dan warna) pilih gramedia, tapi kalau terjemahan lebih seneng ke Indira.. lebih bebas dan kocak.Hasil cetakan = bentuk fisik, pemilihan jenis font, gaya terjemahan, dll.
khusus untuk penerbit tiga lima djakarta, sudah ada yang pernah lihat fisiknya? karena saya sendiri belum pernah lihat![]()
Setahu saya di berbagai komintas Tintin yang levelnya tingkat dewa kayaknya belum pernah ada yang lihat terbitan PT Tiga Lima Djakarta, yang posting lagi mancing mancing nih... he..he..Hasil cetakan = bentuk fisik, pemilihan jenis font, gaya terjemahan, dll.
khusus untuk penerbit tiga lima djakarta, sudah ada yang pernah lihat fisiknya? karena saya sendiri belum pernah lihat![]()
Harusnya versi Indira dari "Rahasia Patung Arumbaya" adalah "Patung Kuping Belah" ya, mbak Ari?kabarnya PT Tiga Lima Djakarta hanya menerbitkan 4 judul saja. salah satunya adalah "Rahasia Patung Arumbaya."
perkiraan saya juga begitu...Harusnya versi Indira dari "Rahasia Patung Arumbaya" adalah "Patung Kuping Belah" ya, mbak Ari?
Saya sih belum pernah baca versi Gramedia untuk Penerbangan 714, tapi mungkin perbedaan itu untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Soalnya belum tentu generasi sekarang di luar Jakarta tahu tentang Airport Kemayoran.Indira, dari segi terjemahan lebih nyambung.
Cuman, beda penerbit beda gaya ya... di Penerbangan 714, Indira menuliskan Airport Kemayoran. Gramedia menulis Halim Perdana Kusuma. Terakhir kalo ngga salah pernah juga diterjemahin jadi Airport Soekarno Hatta....
Mohon dikoreksi kalau salah.