- Joined
- Sep 22, 2013
- Messages
- 3,236
- Gender
- Male
klw ada peghargan kyax zonadjadoel pantes dpt pengharaan perpus komik online terbaik.
Nah itu lah hal aneh kalau itu terjadi, tidak pernah di pinjam bukan berarti buku tersebut tidak penting.Perpustakaan pemerintah secara periodik menyingkirkan buku2 yg tidak pernah dipinjam. Bila kita punya sebuah lembaga, bisa mengajukan permohonan untuk memperoleh buku2 tadi. Bisa buat menambah isi Taman Bacaan. Setelah ada persetujuan, biasanya harus mengambil sendiri ke Perpus tersebut.
Mungkin masalah klasik, biaya dan peraturan.Nah itu lah hal aneh kalau itu terjadi, tidak pernah di pinjam bukan berarti buku tersebut tidak penting.
Saya misalnya untuk membaca di tempat saja repot nya bukan main, mesti cari dulu di browser mereka, lalu order, nunggu order di layani alias buku di ambilkan, baru bisa membaca.
Proses dari cari buku sampai buku mau di baca saja sudah sekitar 30mnt - 1 jam, amat sangat tidak efesien dan membuang2 waktu saya.
Yang lebih kecewa, pilihan di e-commerce bahkan lebih lengkap dari PERPUSTAKAAN NASIONAL!, itu amat sangat tidak masuk akal untuk saya, yah tidak heran buta literasi amat sangat tinggi, lembaga acuannya saja seperti itu.
Saya jujur sedih sebagai orang yang amat sangat suka baca melihat hal itu terjadi.
Untuk opini saya pribadi, tidak ada biaya yang terlalu Mahal untuk sebuah pendidikan.Mungkin masalah klasik, biaya dan peraturan.
Untuk simpan semua buku yg pernah diterima, akan butuh biaya besar untuk penyimpanan dan pengarsipan.
Kecuali budget untuk perpus bisa ditambah, maka sepertinya hal ini akan terus terjadi.
Tapi di sisi lain, mungkin juga memang ada buku2 dengan kualitas isi yang 'rendah'
Ya tau sendirilah di indo, siapa yg bisa jamin kalau mereka ga asal beli buku untuk abisin anggaran ?
Soal koleksi perpusnas, ga tau juga ya apa di Indo ada peraturan seperti di US.
Di sana,, tiap buku yg diterbitkan, pengarang atau penerbit di US wajib kasih min 1 copy ke library of congress.
Ini di luar dari material yg mereka beli sendiri. Jadi koleksinya memang banyak sekali.
Tapi ya ini memerlukan biaya yg lumayan besar. Balik lagi ke point di atas hehehe
Setuju om.Untuk opini saya pribadi, tidak ada biaya yang terlalu Mahal untuk sebuah pendidikan.
Terlebih2 untuk hanya sekedar buku, buku adalah sarana ter murah dalam mendapatkan ilmu.
Bangsa yang maju dan besar pasti amat sangat menghargai buku.
Dari jaman kuno hingga saat ini, semua peradaban besar pasti ada jejak aksara dan bukunya (meski dalam bentuk yg berbeda2)
Let say akan terjadi catastrophic pada dunia, apa yang nanti bisa di ingat dari negeri Indonesia ini jika tidak ada 1 pun peninggalan aksaranya? Indonesia akan menjadi dongeng saja.
Again, dari saya pribadi bangsa ini tidak akan kemana2 selama fondasi pendidikan seperti Perpustakaan, Museum menjadi barang langka.
Mohon maaf jika kesanya postingan saya hanya berkeluh kesah, saya pribadi sudah mulai membuat langkah agar tidak terjadi GAP dalam dunia pendidikan, saat ini saya terdaftar sebagai "Praktisi Mengajar" dan sedang menjalani program mengajar di salah satu Universitas Negeri di Jakarta, tujuan saya simple, hanya ingin membuat ilmu menjadi murah bagai anak2 mahasiswa dan siap dalam menghadapi dunia.
Kalau tertarik bisa kunjungi link ini https://praktisimengajar.id/
Setuju om.
Kalo saja perpus di indo bisa nyaman dan lengkap koleksinya, pasti akan luar biasa dampaknya.
Kalau mengutip pernyataan bahwa 'Bangsa yang maju dan besar pasti amat sangat menghargai buku.',
ya mungkin memang negara ini belum menjadi bangsa yg maju dan besar hehe
Kalau melihat konteks yg terjadi bekangan di indo, siapa yg setuju kalau subsidi bbm dialihkan ke pendidikan dan perpus ?
500 T lho tahun ini.... haha *provokator*