Empat Hewan Penjaga Mata Angin
4 penjaga mata angin dalam legenda, yaitu
Suzaku, Seiryuu, Genbu, dan
Byakko.
Hewan-hewan mistik berikut ini, dipercaya menjaga 4 penjuru mata angin di dunia.
1. Suzaku - Sang Penjaga Selatan
Berwujud burung merah atau burung api yang sering dipasangkan dengan naga. Pasangan ini menggambarkan perseteruan namun juga kebahagiaan dalam perkawinan. Tidak heran kalau Phoenix menjadi lambang permaisuri kaisar. Suzaku memiliki bulu yang bersinar-sinar, dan kemunculannya dikaitkan dengan hari baik. Sebenarnya pengertian burung merah dan Phoenix tidak sama. Burung merah ‘menggantikan’ Phoenix, tapi secara umum tetap Phoenix yang lebih terkenal ketimbang burung merah yang terkesan hanya burung biasa.
2. Seiryuu - Sang Penjaga Timur
Wujudnya adalah naga berbadan yang menyerupai ular tapi punya kaki dan cakar. Unsur naga adalah alam kayu, tapi dia mengendalikan hujan dan tinggal di laut atau sungai yang dapat juga menyebabkan banjir. Di China dan Korea, naga sangat dekat dengan lambang kekaisaran. Dalam mitologi barat, naga sering dijadikan tokoh antagonis atau makhluk yang mengganggu ketentraman manusia. Dalam budaya Timur, naga adalah sosok pembawa keberuntungan dan kekayaan yang wujudnya memang menyeramkan tapi pengasih dan adil.
3. Genbu - Sang Penjaga Utara
Berwujud kura-kura ular. Kura-kura adalah lambang umur panjang dan kebahagiaan. Kura-kura ini sering ditampilkan bersama ular, keduanya dipercaya merupakan penyebab terjadinya alam semesta. Kura-kura yang berunsur Yin dan ular berunsur Yang, dimana tempurung kura-kura adalah alam semesta.
4. Byakko - Sang Penjaga Barat
Harimau putih. Bagi bangsa China, macan adalah raja segala binatang dan penguasa pegunungan. Memiliki unsur alami logam sehingga diasumsikan berwarna putih, karena Byakko adalah macan putih sebagai pelindung salah satu arah mata angin.
Di beberapa budaya Asia khususnya China, terkadang ada yang menambahkan hewan kelima dalam 4 Hewan Penjaga Mata Angin. Hewan ini adalah penjaga titik Tengah.
5. Huang Long - Sang Penjaga Titik Tengah
Disebut juga dengan
Naga Kuning. Hewan ini berunsur Tanah. Berwujud sebagai naga tak bertanduk yang keluar dari sungai Luo dan memberikan Kaisar Fu Xi kemampuan untuk "menulis". Menurut legenda, ketika Fu Xi melihat hewan ini, ia begitu besar hingga membelah langit. Hewan ini bangun, tertidur, dan bernafas tergantung dari siang dan malam, musim dan cuaca. Dalam mitologi Jepang, Huang Long tidak muncul, karena elemen kelima dalam mitologi Jepang adalah ketiadaan, dan tidak ada binatang yang melambangkan hal tersebut.