Yang Patut Diketahui Hari Ini

.kalau zaman dulu anak2 dilarang atau dibatasi untuk megang HP, eh sekarang malah diwajibkan...
Bicara soal gadget atau gawai atau -- lebih spesifik -- telepon selular (meskipun gadget sekarang sudah lebih mirip dengan komputer mini... :LOL:) memang cukup menggelitik.
Rasanya kebiasaan anak-anak memegang HP sudah terjadi sebelum pandemi, hanya memang dengan pandemi memberikan semacam justifikasi penggunaan (atau bisa disebut blessing in disguise ...?) HP, meskipun sebenarnya untuk pembelajaran online, rasanya lebih nyaman menggunakan laptop ataupun komputer pribadi.

Ada satu pengalaman pribadi yang cukup membekas terkait dengan HP atau gadget atau gawai ini. Kejadiannya sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pada suatu pagi saya naik bis Transjakarta koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas (sekarang halte Dukuh Atas sudah dihilangkan...). Saya naik dari halte SMKN 57 (halte ketiga dari Ragunan). Bisnya tidak terlalu penuh, hanya saya tidak kebagian duduk (jam segitu biasanya nggak bakalan dapat duduk....😁). Sesaat setelah masuk, saya jadi bengong. Nyaris semua penumpang (baik yang duduk maupun yang berdiri sekitar tiga empat orang selain saya) asyik melihat ..... gadget mereka....:LOL::LOL: Tidak peduli orang kantoran, ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa,... semua sibuk mengamati layar HP mereka... (saya tidak mungkin seperti mereka, lah HP saya HP Nokia jadoel yang cuma bisa buat telpon dan kirim SMS... o ya, juga ada game-nya....:ROFLMAO:)
 
Bicara soal gadget atau gawai atau -- lebih spesifik -- telepon selular (meskipun gadget sekarang sudah lebih mirip dengan komputer mini... :LOL:) memang cukup menggelitik.
Rasanya kebiasaan anak-anak memegang HP sudah terjadi sebelum pandemi, hanya memang dengan pandemi memberikan semacam justifikasi penggunaan (atau bisa disebut blessing in disguise ...?) HP, meskipun sebenarnya untuk pembelajaran online, rasanya lebih nyaman menggunakan laptop ataupun komputer pribadi.

Ada satu pengalaman pribadi yang cukup membekas terkait dengan HP atau gadget atau gawai ini. Kejadiannya sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pada suatu pagi saya naik bis Transjakarta koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas (sekarang halte Dukuh Atas sudah dihilangkan...). Saya naik dari halte SMKN 57 (halte ketiga dari Ragunan). Bisnya tidak terlalu penuh, hanya saya tidak kebagian duduk (jam segitu biasanya nggak bakalan dapat duduk....😁). Sesaat setelah masuk, saya jadi bengong. Nyaris semua penumpang (baik yang duduk maupun yang berdiri sekitar tiga empat orang selain saya) asyik melihat ..... gadget mereka....:LOL::LOL: Tidak peduli orang kantoran, ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa,... semua sibuk mengamati layar HP mereka... (saya tidak mungkin seperti mereka, lah HP saya HP Nokia jadoel yang cuma bisa buat telpon dan kirim SMS... o ya, juga ada game-nya....:ROFLMAO:)
Ahahaha... Bicara masalah HP sepertinya sudah menjadi salah satu sembako yah mas... Tanpa HP hidup hampa sepertinyaπŸ˜†, kalau saya gk salah ingat membooming nya smartphone ini sekitar tahun 2012 an yah... Di kota saya sih.. Ntah jg dengan daerah lainnya... πŸ˜†, dan meledaknya di tahun 2020 nih.. Akibat campur tangan mr corona😁,begitu lahir aja anak skrg dah pegangan nya smartphone😁.., masih teringat masa2 kecil dulu zaman belum ada tekhnologi seperti sekarang, begitu "wow" Nya serta berwarnanya petualangan2 yg dilalui... Sebenarnya miris juga kasihan melihat kehidupan anak2 generasi skrg... Mungkin tak pernah lagi merasakan bagaimana indahnya bermain di alam bebas...mungkin juga kagak mau... Dikarenakan game2 online lebih menarik perhatian mereka skrgπŸ™, ah indah mengenang masa lalu.. Se akan ingin mengulang waktu dikala itu.. πŸ™πŸ™
 
Tidak peduli orang kantoran, ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa,... semua sibuk mengamati layar HP mereka... (saya tidak mungkin seperti mereka, lah HP saya HP Nokia jadoel yang cuma bisa buat telpon dan kirim SMS... o ya, juga ada game-nya....:ROFLMAO:)
Game nya yang ini ya mas @Awee? πŸ˜€
sumber

8335C782-25C6-442D-B118-92EA60822DB3.jpeg 0DB090A7-C304-4881-A5F9-07418876591C.jpeg CD298885-EB03-4993-B8E4-DEB7658B0DDA.jpeg D240D6BE-1B3F-4635-831B-D89D3D45BD4F.jpeg
 
agak sedikit terlambat postingnya karena baru ingat hari ini πŸ˜πŸ˜„

Hari Blogger Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober setiap tahunnya. Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Muhammad Nuh pertama kali mencanangkan hari Blogger pada 27 Oktober 2007.

sumber dari situs tagar dot id

Waktu itu ada acara Pesta Blogger

Sayangnya, semenjak booming media sosial seperti Facebook, banyak blogger yang mulai malas meng-update, mengurus dan menulis di blog mereka sehingga tulisan-tulisan terakhirnya kadang ada yang tanggalnya satu atau dua tahun yang lalu 😭😒

Mungkin members Zona Djadoel ada yang masih suka menulis di blog masing-masing?
 

Eijkman & Ayam2nya​

B1.jpg
Jika rumah sakit militer Batavia tidak kekurangan dana untuk pengembangan riset, barangkali Eijkman tidak akan memenangkan hadiah Nobel.

Sekitar tahun 1890an sebuah tim peneliti kesehatan dan mikrobiologi Belanda, diberangkatkan ke Indonesia dalam sebuah tugas yang dibiayai negara untuk menemukan kuman penyebab penyakit "Beri-beri", Termasuk dalam team tsb seorang dokter kemiliteran bernama Christiaan Eijkman. Eijkman kemudian ditunjuk sebagai direktur laboratorium rumah sakit militer Batavia. Pada saat yang sama dia juga menjadi direktur Sekolah Kedokteran Jawa atau STOVIA (sekarang: kampus Kedokteran UI di Salemba, Jakarta).

Stovia-fac.jpg

Tahun 1897 banyak orang di Pulau Jawa terserang penyakit yang membuat otot tubuh melemah. Jika ditekan jari otot tidak kunjung kembali kenyal seperti semula. Gejala pelemahan otot ini kemudian disertai hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan seseorang lunglai hingga hilang kesadaran sampai meninggal karena serangan jantung.

Misteri Kuman Beri-beri

Tim peneliti yang dipimpin Eijkman semula mengira kumanlah biang keladinya. Dengan asumsi itu mereka mengembangkan metodologi untuk menemukan kuman dengan menggunakan ayam sebagai subjek percobaannya. Ayam disuntik dengan darah orang yang terkena beri-beri, begitu terserang penyakit, ayam diotopsi dan potongan-potongan sel tubuhnya diteropong di bawah mikroskop. Tetapi sampai dua tahun berjalan tidak kunjung ketemu juga.

Semula dia membagi ayam2 itu dalam dua kelompok. Yang satu adalah ayam yang disuntik darah orang sakit, sisanya ayam cadangan. Tetapi ternyata dalam perjalanan waktu dua kelompok itu ternyata sama-sama mengalami gejala penyakit beri-beri. Semula dia menduga karena ayam tertular tetapi begitu diisolasi ternyata tetap saja ayam terkena gejala beri-beri.

Eijkman menjadi risau. Sudah menghabiskan cukup banyak dana ternyata misteri tidak kunjung terjawab. Akibatnya harus ada pengetatan dana dan berbagai percobaan yang mahal harus dibatasi. Salah satu yang dikurangi adalah dana pemberian pakan ayam. Ternyata kemalangan ini menjadi berkah.

B1.jpg

Seperti kebiasaan dia sehari-hari Eijkman menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sakit di pagi hari. Dia biasa melihat tukang kebun memberi makan ayam-ayam yang akan digunakan sebagai percobaan. Eijkman pun terus mengamati dan karena pengetatan anggaran ayam harus diberi makan beras bercampur bekatul untuk penghematan. Ternyata ayam yang diberi bekatul sehat. Sedangkan ayam yang sengaja diberi nasi biasa tetap terkena beri-beri. Ternyata penyebabnya hanya soal diet makanan ayam.

Menemukan Vitamin B1

Penelitian lebih lanjut memperlihatkan bahwa beras yang diputihkan atau beras yang digiling sampai putih yang menjadi kesukaan orang Jawa ternyata nutrisinya rendah. Sementara beras yang digiling biasa yang berwarna kecoklatan ternyata lebih bernutrisi atau bergizi tinggi. Dari lapisan kecoklatan yang ada di beras biasa inilah terdapat zat gizi yang kemudian diberi nama vitamin B1. Dari hasil penemuan inilah pada tahun 1929, Eijkman bersama dengan Hopkins mendapat hadiah Nobel Kesehatan.

sumber: indonesia.go.id, nobelprize.org
 
agak sedikit terlambat postingnya karena baru ingat hari ini πŸ˜πŸ˜„

Hari Blogger Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober setiap tahunnya. Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Muhammad Nuh pertama kali mencanangkan hari Blogger pada 27 Oktober 2007.

sumber dari situs tagar dot id

Waktu itu ada acara Pesta Blogger

Sayangnya, semenjak booming media sosial seperti Facebook, banyak blogger yang mulai malas meng-update, mengurus dan menulis di blog mereka sehingga tulisan-tulisan terakhirnya kadang ada yang tanggalnya satu atau dua tahun yang lalu 😭😒

Mungkin members Zona Djadoel ada yang masih suka menulis di blog masing-masing?
Sudah sy booked di google calendar tgl 27 Oktober harus nulis disini πŸ˜ƒ
 
Back
Top