Siaran Radio Favorit

denny prayoga

Nostalgic
Joined
Oct 3, 2013
Messages
172
Gender
Male
Teman - teman, masih ingat sewaktu dulu ada sandiwara radio yang saya ikuti. Dimulai jam 19.30 sampe jam 20.00. Ada sandiwara Saur sepuh, Mak Lampir dan sebagainya.
Hampir tidak pernah absen mendengarkan kecuali kalau besok ujian terpaksa harus belajar.
Share ya siaran radio favorit teman-teman.
 
waduh... sekarang sih ngedengerin radio paling pas jam makan siang aja ya, biasanya saya streaming D*lta FM, disitu nyiarinnya lagu-lagu lama buat nemenin makan siang. (bukan promosi yaaa.. hehe)
kalo jaman kecill dulu, kakak suka dengerin Anita FM, radio wilayah kota Tegal.. sore-sore sambil denger lagu2 terbaru saat itu, sambil baca komik sewaan. (iklan di radio nya yang saya inget teh wasgitel, singkatan dari wangi, sepet, legi lan kentel)
kalo radio daerah saya sendiri dulu, ibu suka dengerin dongeng mang jaya, dongeng sunda yang cukup ngetop pada saat itu.. biasanya kalo lagi seru-2 nya, akan keluar ucapan "ngaso heulaa..." buat slot iklan, bikin kesel.. hahaha...
jadi dua siaran itu secara ga langsung jadi siaran yang saya dengerin sehari-hari, kalo engga kayak ada yang kurang gitu..
 
yang masih saya ingat sandiwara radio jaka tingkir dan tutur tinular :giggle: setiap jam 3 siang di radio idola semua keluarga bahkan tetangga dekat rumah ngumpul sama2 di teras buat dengarin sandiwara radio, ini yang menurut saya sudah hilang di zaman yang serba modern karna tanpa disadari atau tidak, waktu itu radio seperti jadi media silaturahmi yang mendekatkan hubungan satu dengan yang lainnya :)
 
wah saya malah ga pernah tau SW itu untuk apa... soalnya suka ngeresek, ga ada yang jelas siarannya... malah kadang kalo yang pake frekuensi AM sering juga nongol di frekuensi SW ini.
Oya, dulu di daerah saya, yang saya tangkep untuk radio itu terbagi dua antara radio FM dan AM. Biasanya, radio dengan frekuensi FM ini lagu yang diputarnya kebanyakan lagu-lagu pop dalam dan luar negeri, sementara untuk radio AM musik dangdut dan daerah... dan penyiarnya pun (saya rasa ya...) lebih enak didenger yang radio FM, baik dari segi bahasa, nada dan intonasi suaranya.
 
Saya suka acara SK Merok (singkatan dari Suara Kejayaan Metal dan Rock) yang dipandu oleh Nugie (Nugi Nugraha, personel the dance company sekarang). Isinya berupa lagu - lagu "keras" yang waktu itu (90an) sedang jaya - jayanya alternative dan grunge. Disiarkan setiap hari dari jam 19.00 sampai dengan 21.00. Sayang sekarang radio SK sudah tutup.
 
Wah radionya jadul. Keren. Dulu punyanya yang agak besar. Bisa menangkap siaran AM dan FM serta SW. Eh, masih dibagi tiga saluran tdk ya? Seingatku kalo SW itu siaran luar negeri yang direlay.
Kalau pembagian radio menjadi AM, SW dan FM sih tetap ada karena itu standar dari organisasi telekomunikasi internasional tapi sudah jarang ada radio yang menggunakan frekuensi SW di Indonesia. Perbedaan yang paling mudah kita lihat di perangkat kita untuk ketiganya ialah frekuensi pemancarnya :
1. AM frekuensinya 535 kHz - 1,7 MHz
2. FM frekuensinya 88 MHz - 108 MHz
3. SW frekuensinya 5,9 MHz - 26,1 MHz.
Perbedaan lainnya adalah jenis modulasinya :
1. AM (Amplitude Modulation) : proses memodulasi sinyal Frekuensi Rendah pada gelombang Frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo Gelombang Frekuensi Tinggi (Frekuensi pembawa) tanpa mengubah Frekuensinya.
2. FM (Frequency Modulation) : proses mengirimkan sinyal Frekuensi rendah dengan cara memodulasi gelombang Frekuensi tinggi yang berfungsi sebagai gelombang pembawa.
Jadi yang membedakan antara AM dan FM adalah proses yang digunakan dalam memodulasi Frekuensi tinggi sebagai Frekuensi pembawanya.
 
Kalau pembagian radio menjadi AM, SW dan FM sih tetap ada karena itu standar dari organisasi telekomunikasi internasional tapi sudah jarang ada radio yang menggunakan frekuensi SW di Indonesia. Perbedaan yang paling mudah kita lihat di perangkat kita untuk ketiganya ialah frekuensi pemancarnya :
1. AM frekuensinya 535 kHz - 1,7 MHz
2. FM frekuensinya 88 MHz - 108 MHz
3. SW frekuensinya 5,9 MHz - 26,1 MHz.
Perbedaan lainnya adalah jenis modulasinya :
1. AM (Amplitude Modulation) : proses memodulasi sinyal Frekuensi Rendah pada gelombang Frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo Gelombang Frekuensi Tinggi (Frekuensi pembawa) tanpa mengubah Frekuensinya.
2. FM (Frequency Modulation) : proses mengirimkan sinyal Frekuensi rendah dengan cara memodulasi gelombang Frekuensi tinggi yang berfungsi sebagai gelombang pembawa.
Jadi yang membedakan antara AM dan FM adalah proses yang digunakan dalam memodulasi Frekuensi tinggi sebagai Frekuensi pembawanya.

Jadi tambah ilmu juga nih. Sebelumnya tidak pernah terpikirkan kalo ada perbedaan nyata antara ketiganya.
Makasih makasih atas infonya.
 
Yg keinget dulu gw radio SK (Suara Kejayaan).
Acara favorit ya Bagito (Miing, Didin, Unang) sewaktu belum ngetop. Asli kalo diradio mereka jauh lebih kocak.

Pindah Surabaya dengerin radio Suzanna,
Acaranya waktu itu trio lawak Bunali, Wonokairun sama Togog dan teman2. Termasuk mbak Ria Enes menjadi pengisi suara juga.
 
waktu itu radio seperti jadi media silaturahmi yang mendekatkan hubungan satu dengan yang lainnya :)

zaman dulu kan musim, kirim2an lagu di radio & juga request lagu di radio.

Dulu saya sempat bermukim di kota Bandung (tahun2 bahagia :)), dan faporit saya waktu itu... radio Oz 103 FM

colek mas @BC1377 dan mbak @ari_jh
 
Last edited by a moderator:
zaman dulu kan musim, kirim2an lagu di radio & juga request lagu di radio.

Dulu saya sempat bermukim di kota Bandung (tahun2 bahagia :)), dan faporit saya waktu itu... radio Oz 103 FM

colek mas @BC1377 dan mbak @ari_jh
beli kertas "atensi" mba? hape belum ada, dirumah belum tentu ada telepon rumah, kertas atensi buat rekuest lagu dan kirim salam menjadi primadona. Kalau kertas atensi kita dibacain, lagunya diputer, salam-salam nya disampein, rasanya bangga banget... "buat temen-temen kelas 3F, jangan lupa belajar buat ujian besok" (radio anak muda), atau "salam nya dari Gadis Pingitan untuk Bujang Lapuk di Villa Penantian aja..." (radio dangdut).
Kalo saya selain Oz Radio, Ardan radio juga salah satu yang saya pantengin mba..
 
Last edited by a moderator:
Saya lupa dulu di salah satu radio menyiarkan acara model obrolan warung kopi, dan pertemanan antar suku Banyumas, Surabaya, Madura, Batak, Sunda, Padang, Betawi dan Tionghoa... Mereka saling debat kusir dengan logat dan tipikal pekerjaan masing2 yg suka bikin terpingkal2.. :D

Skenarionya gini,
Si Betawi pemilik warung kopi, ibu2 bernama Mpok Midun, sering jadi pemulai pembicaraan dan celetukan serta latah dan makianya yg kocak.
Si Padang pemilik warung nasi padang, namanya Uda, selalu bersaing secara sehat dengan si Mpok Midun, kadang suka mengeluh tentang harga pangan yg meningkat.
Si Batak pengemudi Metro Mini namanya Poltak, kadang ditemani kondekturnya yg suka mengacau obrolan dengan slonong sana sini dan out of topik, yg akhirnya membuat si Uda kesal bukan kepalang.
Si Madura pedagang sate alim yang ramah khas Madura, bicaranya seperti ustad, tetapi sering disalah artikan oleh Mbah Pur dari Banyumas.. :D Buntutnya ribut, dan dilerai oleh Nanang, tukang kredit asal Tasik yg (selalu) kebetulan lewat.
Mbok Ratim, janda asal Surabaya yang jualan pecel keliling, selalu ngotot dan gak mau kalah debat dengan semuanya, walau pada akhirnya nawarin pecel...

Paling kocak kalau si Bubun, Tionghoa lucu (kadang ada kemenakannya, si Meimei) ikutan nimbrung.. udah pasti terpingkal pingkal saking kreatif dan lucunya mereka itu...

Coba obrolan warung kopi model gitu ada di jaman sekarang.... Tapi kayaknya ngga mungkin sih kalau melihat situasi kondisi toleransi pandangan jangkauan, dimana komisinya cocok (yang ini jangan disingkat).
 
Back
Top