Mainan2 Jadul

mainan yang udah punah skrg.. dulu waktu, sd kalau mau lihat minimovi atau jajan, pulangnya pasti jalan kaki, soalnya cuma ibu ngasih uang jajannya sedikit banget.. sehari dapat jatah uang jajan + angkot 100 perak, padahal untuk ke sekolah naik angkot sudah 50 perak..
 
Saya dari Tondano, Minahasa Sulut. Mainan yang sudah tidak dikenal anak-anak sekarang alias punah, diantaranya meriam bambu.Dulu paman sering membuatnya,itu pake minyak tanah,dan ada semacam lobang kecil yg setiap kali ditaruh api kecil dan ditepuk pake kain sehingga moncong bambu keluar letusan.Dulu orang 2 disini memainkannya menjelang Natal.Terus ada "Letok" dibuat dari bambu cina dan ada pegangan terpisah yg di dalamnya ada bambu pendorong.Dan pelurunya bubuk kertas basah,jadi pendorong menekan bubuk kertas sehingga menghasilkan letusan.Kami memainkan sesuai " horas " ( musim dlm bahasa Minahasa).jadi dulu ada musim gambar,musim kanikir(kelereng), musim Goro ( karet tangan),musim plinggir(layangan) dll.
 
Waktu kecil dulu, ada malam yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak di bulan Ramadhan, yaitu malam ke 27. Rumah dan pepohonan dihiasi dengan cahaya lilin yang beraneka warna. Sebagian anak sibuk dengan meriam bambu dan meriam karbit (suara dentumannya lebih keras). Anak-anak yang lebih kecil bermain mobil-mobilan yang terbuat dari tempurung kelapa dengan roda dari sendal bekas. dan tidak lupa dipasang lilin di dalamnya. Mobil didorong melalui galah yang disisipkan pada mata tempurung kelapa. Sebagian anak lainnya bermain kembang api dan petasan.
Keesokan paginya. lelehan lilin dikumpulkan dalam kaleng sesuai dengan warna lilin. Lilin dicairkan dan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang terbuat dari belahan pepaya muda. Hasilnya adalah buah belimbing dari lilin dengan warna yang beraneka ragam.
Sepertinya acara tersebut juga sudah menghilang dari permainan anak-anak.
 
Sebagai selingan, gimana kalau kita membahas tentang mainan2 jadul semasa kecil2, penampakannya, aturan mainnya (kalau masih inget). Saya mulai duluan..

Congklak

Hasil ngobrol2 sama teman kerja di area water cooler, ada satu teman kerja kelahiran Australia yang kebetulan bercerita tentang kalau semasa kecilnya pernah berlibur ke Bali dan pengalaman tsb berkesan karena di sana orang tuanya membelikan mainan yg jadi mainan favoritnya ever, namanya Pallanghuzi katanya. Setelah kita konsultasi ke mbah google, tahulah saya mainan yang dimaksud. Di Indonesia pallanghuzi dikenal dengan nama congklak. Saya sendiri waktu kecil tentunya pernah main congklak dan sempat punya juga papan congklak, walau sekarang udah lupa2 inget tentang aturan mainnya. Adakah yang masih ingat?
Saya dulu bisa main congklak tapi sekarang dah lupa...
Kalo main conglkak kalo lagi eror dan ga mau kalah pada main curang, padahal ditangan bijih congklaknya masih ada tapi main embat aja pas nyampe di tempat yg banyak bijih2nya. Kalo mainnya sama anak cewe kalem2, kalo sama anak cowo... kejujuran bener2 diuji 😅

Edit by maszd. hapus kode attach/image sebelum mereply, baca panduan forum
 
Last edited by a moderator:
Mainan latto latto yg sempat diviralkan bulan ini di Makassar. Di berita menyebutkan bahwa mainan ini muncul 1990an. Sementara asal usulnya muncul tahun 60an di USA. Dan saya mengenal mainan ini malah sejak kecil jaman pertengahan 70an. Ada dua buah, warna merah punya kakak, warna hijau punya saya. Kami menyebutnya etek etek. Seperti suaranya kalau berbenturan.
Log in or register to view this content!
VS
Log in or register to view this content!
Versi modern muncul kemungkinan karena versi lama membahayakan dan memang sdh dilarang di negara asalnya.
Tangan saya juga ngilu2 kalau kebentur.
 
Mainan latto latto yg sempat diviralkan bulan ini di Makassar. Di berita menyebutkan bahwa mainan ini muncul 1990an. Sementara asal usulnya muncul tahun 60an di USA. Dan saya mengenal mainan ini malah sejak kecil jaman pertengahan 70an. Ada dua buah, warna merah punya kakak, warna hijau punya saya. Kami menyebutnya etek etek. Seperti suaranya kalau berbenturan.
Versi modern muncul kemungkinan karena versi lama membahayakan dan memang sdh dilarang di negara asalnya.
Tangan saya juga ngilu2 kalau kebentur.
Duh saya juga taunya ini mainan dari saya masih kecil era 70an, dulu cuma ada yg pake tali ya dan saya paling gak berani main ini karena selalu kena tangan saya lumayan sakitnya dan bisa bengep2 ....😱😱😱😱
 
Mainan latto latto yg sempat diviralkan bulan ini di Makassar. Di berita menyebutkan bahwa mainan ini muncul 1990an. Sementara asal usulnya muncul tahun 60an di USA. Dan saya mengenal mainan ini malah sejak kecil jaman pertengahan 70an. Ada dua buah, warna merah punya kakak, warna hijau punya saya. Kami menyebutnya etek etek. Seperti suaranya kalau berbenturan.
Mas @Daffa masih ingat saja mainan ini...:D
Seingat saya, mulai memainkan mainan ini saat SD dulu. Hanya rasanya namanya bukan Latto latto. (Saya malah tidak ingat namanya apa...:ROFLMAO:)
Tapi memang dimainkan dengan mengadu dua bola. Kalau yang sudah ahli, bisa setengah jam kedua bola tersebut saling berbenturan tanpa henti...:eek:
Kalau saya.... paling hanya empat lima benturan, talinya sudah terbelit....:ROFLMAO::ROFLMAO:
 
Saya ingat punya mainan ini juga waktu kecil. Baru tahu namanya Latto latto. Dulu karena tidak mahir mengadu dua bolanya, jadinya dimainkan dengan cara bolanya dibuat memutar, 1 bola di bagian dasar, 1 bola lagi memutar dan menghantam dan mengantikan bola yang di bagian dasar, hingga memutar tanpa henti.
 
Puzzle plastik bentuk hewan, seingat saya dulu bentuk semut, kupu2, sama kalajengking. Saya browsing di tokopedia ternyata masih ada yang jual
 

Attachments

  • 1269327_7c95004f-b4d2-4fe6-881d-ce5ec08f6f33_1280_1280.jpg
    1269327_7c95004f-b4d2-4fe6-881d-ce5ec08f6f33_1280_1280.jpg
    93.8 KB · Views: 82
Saya jadi ingat dengan mainan ini, LEGO. Cuma masa saya kecil, ditempat saya adanya cuma yg kotak kyk gini (kayaknya Lego KW), bentuknya sama semua kotak gitu hanya warna saja yg beda2, jadinya ya kreatifitas agak terbatas. Setelah agak dewasa baru tau kalo ada yg beragam bentuknya, yg asli LEGO dan harganya memang lumayan.
lego.jpg
 
Saya jadi ingat dengan mainan ini, LEGO.
Bagi saya, ini salah satu mainan yang sangat mengesankan...:)
Pertama kali main waktu masih bocah betul -- belum sekolah --, warisan dari kakak, yang dibeli hampir enampuluh tahun yang lalu. Bentuknya persis seperti yang diperlihatkan Mas @FIRS.
Dari dulu memang sudah termasuk mainan yang harganya mahal, sehingga bahkan di beberapa toko mainan di Jakarta saat itu (seperti Hoya dan Koko) hampir tidak pernah lihat (kalaupun ada, harganya bikin tepok jidat....:LOL::LOL:)
Pernah saat SD ketika pulang sekolah, di Pasar Blok M lihat satu set LEGO yang cukup besar (kotaknya berukuran sekitar 60cm x 40 cm x 5cm). Saat itu lihat, harganya Rp. 4.000,00. Ketika sampai di rumah, memohon-mohon pada almarhumah ibu supaya dibelikan....🥺
Ketika besoknya datang lagi bersama almarhumah ibu, harganya Rp. 40.000,....:eek: Ternyata saya salah lihat, kurang angka nol satu....:LOL::ROFLMAO:
Tapi almarhumah ibu tetap membelikan dengan catatan bahwa beliau tidak akan pernah membelikan lagi, dan LEGO tersebut harus dirawat dan bertahan sampai anak cucu....o_O
Ternyata.... sampai sekarang LEGO tersebut masih ada, dan cucu kakak saya bisa memainkannya... (meski cuma sekali....:LOL::LOL: Sebab mereka lebih tertarik pada permainan di gadget.... :eek: )

Catatan: sampai beberapa tahun kemudian, saya membeli beberapa set LEGO lain yang lebih kecil dengan cara menyisihkan dari uang jajan dan ongkos bis ke sekolah....😁
 
Ditunggu foto lego hasil karya mas @Awee 😊 (dulu bikin kapal2an ya?)
 
Back
Top