Fauna Indonesia

Ikan Coelacanth atau Ikan Raja Laut

Coelacanth Indonesia (Latimeria menadoensis) atau juga disebut di Indonesia: ikan raja laut, adalah salah satu dari dua spesies hidup coelacanth, sejenis ikan purba, yang masih ada hingga kini. Coelacanth Indonesia memiliki ciri berwarna sisik tubuh kecokelatan. Ikan langka ini masuk ke dalam daftar IUCN Red List dengan kategori rentan. Satu spesies lainnya, Latimeria chalumnae (Coelacanth Samudra Hindia Barat) masuk dalam daftar terancam kritis.

Habitat ikan coelacanth Indonesia berada di sekitar perairan Laut Sulawesi, terutama di sekitar Pulau Manado Tua, perairan Malalayang, Teluk Manado, dan di perairan Talise, Minahasa Utara. Habitat ikan coelacanth berada pada kedalamanan lebih dari 180 meter dengan suhu maksimal 18 derajat Celsius. Di Indonesia, spesimen coelacanth Indonesia awetan kering disimpan dalam peti kaca dan dipamerkan di Seaworld Indonesia, Jakarta. Sedangkan di Indonesia, setidaknya ada dua awetan basah coelacanth Indonesia, yakni yang disimpan di Museum Biologi LIPI di Cibinong dan di Manado.

sumber: Wikipedia Indonesia

Log in or register to view this content!

Ikan Coelacanth ini pernah muncul di salah satu episode komik Deni Manusia Ikan. Namun di komik itu, entah bagaimana caranya, ikan itu bisa ada dan bertahan hidup di danau yang sangat dalam dan bukan di lautan. Ukuran ikan purba tersebut di komik juga dibuat lebih besar daripada aslinya di dunia nyata.

Ikan purba itu sedang diincar salah satu tokoh antagonis di dalam komik tersebut yang kehilangan sebelah tangannya karena digigit ikan tersebut.

Log in or register to view this content!
 
Komodo (Varanus komodoensis)
  • Komodo ditetapkan sebagai Fauna identitas Nusa Tenggara Timur.
  • Komodo merupakan salah satu dari tiga satwa nasional yang menjadi maskot Indonesia (bersama Siluk Merah dan Elang Jawa. Masing-masing mewakili darat, air, dan udara)
  • Maskot Sea Games 2011
  • Maskot Pilkada Gubernur NTT 2013-2018
Biawak Komodo (Varanus komodoensis) atau sering disebut sebagai Komodo saja, adalah spesies biawak besar yang terdapat di Pulau Komoo, Rinca, Flores, dan beberapa pulau lain di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora atau mbou.

Biawak komodo berbeda dengan jenis biawak lain yang ada di Indonesia, yaitu biawak biasa (Varanus salvator) dan biawak timor (Varanus timorensis). Perbedaan itu terutama adalah dari ukurannya. Biawak komodo panjangnya bisa mencapai 3 meter, sedang biawak lainnya biasanya tidak lebih dari 50 cm.

Komodo dikatakan sebagai sisa binatang purba. Keberadaannya di dunia sudah lebih dari 10 juta tahun dan sampai saat ini masih mampu bertahan hidup. Hal ini disebabkan karena lingkungan tempat tingggalnya tidak mengalami perubahan drastis sehingga mereka masih bisa bertahan. Selain itu sebagai predator puncak, komodo tak memiliki musuh yang dapat memusnahkannya secara langsung, kecuali manusia.

Akibat manusia, habitat komodo yang sesungguhnya telah menyusut, IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan komodo sebagai hewan yang dilindungi, dan habitatnya dijadikan Taman Nasional Komodo.

Log in or register to view this content!

Log in or register to view this content!
 
Bekantan (Nasalis larvatus)
  • Bekantan ditetapkan sebagai Fauna identitas propinsi Kalimantan Selatan.
  • Ikon kota Banjarmasin
  • Bekantan sebagai maskot Dunia Fantasi (Dufan)
Bekantan (Nasalis larvatus) adalah jenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Bekantan merupakan hewan endemik pulau Kalimantan yang tersebar di rawa, hutan bakau, dan hutan pantai.

Ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan.

Bekantan juga dikenal nama, misalnya monyet proboscis atau monyet hidung panjang. Penduduk sekitar juga menyebutnya dengan nama monyet belanda atau kera belanda, pika, bahara bentangan, raseng, dan kahau. Akibat perburuan liar dan berkurangnya habitat, IUCN memasukkan bekantan dalam status terancam punah. Dan Pemerintah Indonesia pun menetapkan Bekantan sebagai hewan yang dilindungi.

Log in or register to view this content!

Log in or register to view this content!
 
Buaya Muara

Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar di dunia. Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara). Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile.

Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 4,5 sampai 5,5 meter, namun bisa mencapai lebih dari 6 meter. Bobotnya bisa mencapai lebih dari 1000 kg. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Buaya muara dikenal sebagai buaya yang jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebaran buaya ini juga termasuk yang "terluas" di dunia.

Buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan habitat favorit untuk mereka adalah perairan Indonesia dan Australia. Buaya ini aktif pada siang dan malam hari. Buaya ini memangsa siapapun yang memasuki wilayahnya. Mangsanya adalah Ikan, Amfibi, Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk mamalia besar).

Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan, bila kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal hingga mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin). Selain merupakan buaya terbesar dan terpanjang, Buaya Muara ini terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.

Nama Man-eater = "pemakan manusia" ini disebabkan karena buaya ini terkenal pernah (dan sering) memangsa manusia dan babi yang memasuki wilayahnya. Buaya muara ini termasuk buaya pemangsa manusia sejati. Seperti Buaya nil, buaya ini sering menyerang manusia yang memasuki wilayahnya. Di Australia, tercatat ada 2 serangan buaya terhadap manusia setiap tahunnya. Serangan buaya terhadap manusia juga dilaporkan dari Kalimantan, Sumatra, India timur, Andaman, dan Myanmar.
Buaya ini tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia (Indo-Australia).

sumber: Wikipedia Indonesia dengan sedikit editan

Log in or register to view this content!

Pada salah satu episode komik Deni Manusia Ikan, dia harus berhadapan dengan beberapa ekor buaya besar yang meskipun di komik tidak dijelaskan jenis buayanya namun penampakan buaya-buaya tersebut seperti buaya muara.

Log in or register to view this content!
 
Last edited:
Kalong/Fruit Bat/Flying Fox (Pteropus vampyrus, formerly Pteropus giganteus)
kalong.jpg
(baru diselamatkan dari cengkraman ular)

pernah tampil di komik Yoko Tsuno:
 
Babirusa (Babyrousa)

Terdiri dari tiga species : Babyrousa babyrussa, Babyrousa togeanensis, dan Babyrousa celebensis

Babirusa adalah hewan endemik yang hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru, dan pulau-pulau Maluku lainnya.

Mempunyai ciri khas pada bentuk tubuhnya yang menyerupai babi namun mempunyai taring panjang pada moncongnya. Habitat Babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar makan buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur, dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.

Saat ini populasinya sudah sangat berkurang. Akibat perburuan oleh manusia dan habitat yang menyusut, ditambah lagi spesies ini sangat rentan terhadap penyakit cacing.

Sekarang, IUCN memasukkan babirusa sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan spesies ini sebagai hewan yang dilindungi.

Log in or register to view this content!

Log in or register to view this content!
 
Last edited:
Makaka (Macaca)

Makaka adalah sejenis kera dari family Cercopithecidae (Monyet Dunia Lama). Ciri-cirinya antara lain adalah memiliki badan yang tegap, bagian bawah tubuh berwarna merah dan memiliki ekor panjang. Ada berbagai jenis Makaka dengan ciri-ciri yang cukup signifikan satu dengan yang lainnya. Makaka cukup populer dan mudah dijumpai terutama di daerah kepulauan dengan iklim tropis.

Terdapat lebih dari 20 species makaka di dunia. Sebagian besar berada di Asia, termasuk Indonesia.

Contoh species Makaka di Indonesia : Macaca fascicularis (di Jawa & Bali), sering disebut dengan berbagai nama seperti Bojog (Bali), Kethek atau Munyuk (Jawa), Monyet, Kunyuk atau Onces (Sunda). Sampai saat ini populasinya masih dianggap aman, sehingga tidak termasuk hewan dilindungi. Akibatnya hewan ini menjadi rentan diburu, diperjualbelikan, bahkan digunakan dalam pertunjukan, misalnya topeng monyet.

Kemudian ada juga jenis-jenis yang statusnya ditetapkan oleh IUCN terancam punah, sehingga Pemerintah menetapkan termasuk hewan yang dilindungi, yaitu : Macaca Maura (Kera Hitam Sulawesi) dan Macaca Nigra (Monyet Wolai, Yaki) di Sulawesi. Sedangkan di Sumatera ada Macaca nemestrina (Beruk), Macaca pagensis (Bokoi), Macaca leonina (Beruk Singa), dan Macaca siberu (Beruk Siberut).

Log in or register to view this content!

Log in or register to view this content!

Oya, tiba-tiba saya teringat kasus foto selfie seekor Makaka bernama Naruto di Sulawesi. Hal ini berbuntut panjang, hingga timbul sengketa antara pihak organisasi hak binatang dan fotografer tersebut.
 
Garuda (Sansekerta: Garuḍa) adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan Buddha. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari. Indonesia dan Thailand menggunakan Garuda sebagai lambang negaranya.
Log in or register to view this content!
Garuda tampil di cover buku yang kita di sini pasti semua kenal
Log in or register to view this content!

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Suara pekikan elang jawa yang nyaring dan khas "hii-hiiiw" lebih tinggi dan lebih parau dari suara Elang brontok atau "hihi-hiiiw" sering dalam seri pendek.
Log in or register to view this content!

(sumber: wiki Bahasa Indonesia)
 
Harimau (Panthera tigris)
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)


Harimau loreng atau macan adalah hewan mamalia karnivora. Merupakan spesies kucing yang terbesar. Loreng pada harimau merupakan “identitas” individu bagi tiap harimau, seperti sidik jari pada manusia.

Terdapat sembilan subspecies Panthera tigris, dan tiga di antaranya hanya ada di Indonesia, yaitu Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), dan Harimau Bali (Panthera tigris balica).

Dari sembilan subspecies yang ada, terdapat tiga subspecies yang sudah punah. Sayang sekali dari tiga yang punah itu, dua jenis berasal dari Indonesia, yaitu : Harimau Jawa (punah tahun 1972) dan Harimau Bali (punah tahun 1937). Jadi, saat ini yang tersisa hanyalah Harimau Sumatra, itu pun jumlahnya sudah sangat sedikit, yaitu kurang lebih 500 ekor saja. Karena itu, IUCN menetapkan status kritis (terancam punah) bagi satwa ini. Pemerintah Indonesia juga menetapkan Harimau Sumatra dalam kelompok satwa yang dilindungi.

Log in or register to view this content!

Ancaman kepunahan harimau Sumatra (juga harimau lain secara umum), adalah perburuan terhadap hewan ini. Harimau merupakan hewan yang banyak diburu, antara lain untuk dikeringkan sebagai hiasan, juga kulit nya sebagai selimut, mantel. Selain itu bagian-bagian tubuh harimau dipercaya merupakan obat tradisional yang manjur, akibatnya sangat tinggi permintaan untuk bagian-bagian tubuh tersebut.

Log in or register to view this content!

Selain perburuan, kepunahan juga terjadi akibat habitat yang menyusut. Di Indonesia sendiri hal ini menyebabkan masalah lain juga, yaitu adanya konflik antara harimau dan manusia yang tinggal di sekitar habitat harimau.

Log in or register to view this content!

Log in or register to view this content!
Log in or register to view this content!
Log in or register to view this content!
 
Orang Utan

American photographer Tim Laman won Wildlife Photographer of the Year 2016 for his image, Entwined lives. It frames a critically endangered Bornean orangutan above the Indonesian rainforest.
sumber: Natural History Museum
Log in or register to view this content!

Ringkasan dari worldphotoadventure

Bu, mau coba dong
Orangutan biasanya hidup sendiri, tapi kadang2 berkumpul dalam kelompok untuk aktivitas sosial jangka pendek dan pertukaran informasi. Bagi bayi orangutan, ibu mereka adalah sumber utama pengetahuan. Selama tiga minggu penuh Tim– setiap hari, sepanjang hari – mengikuti ibu dan bayinya (foto berikut) di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat. Tim kenal baik dengan ibu orang utan tsb sejak sang ibu sendiri masih bayi, dan sekalipun ia adalah orang utan liar, cukup terbiasa diikuti manusia.
Dalam foto berikut terlihat rasa keingintahuan bayi orang utan, yang ingin mencoba bunga Fordia yang dimakan ibunya.
Ibu dan anak orangutan biasanya tinggal bersama selama 10 tahun pertama kehidupan sang anak.
Log in or register to view this content!

Kebakaran Hutan Kalimantan 2015
Setiap kebakaran hutan di Kalimantan di tahun 2015 hampir dapat dipastikan disebabkan oleh oknum2 yang ingin menggunakan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Di foto berikut terlihat ibu orangutan dan anaknya yang masih kecil berusaha menyelamatkan diri dari api. Tim menjepret foto ini dari sebuah perahu di sungai Mangkutup, dikelilingi asap tebal. Sekalipun Tim memakai masker selama di sana, ia menderita gangguan paru2 berminggu2 setelahnya.
Log in or register to view this content!
Log in or register to view this content!

Sebatang Kara
Log in or register to view this content!
 
Kasuari (Casuaris)
Kasuari adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang. Betina berukuran lebih besar dan berwarna lebih cerah daripada jantan. Kasuari dewasa bisa mencapai tinggi 1,5 sampai 1,8 m, beberapa betina mencapai 2 m.

Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis New Guinea (Papua Nugini dan Indonesia), NTT, Kepulauan Maluku dan Australia
Log in or register to view this content!

Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Kasuari bisa berjalan hingga 50 km melalui hutan lebat dan bisa meloncat hingga 1,5 m. Mereka adalah perenang yang baik, mampu menyeberangi sungai yang luas dan berenang di laut. Kasuari biasanya pemalu dan waspada, terutama terhadap manusia, bila merasa terancam mereka dapat melukai bahkan membunuh manusia atau hewan. Kasuari sering dijuluki "burung paling berbahaya di dunia"
Log in or register to view this content!
Log in or register to view this content!
Log in or register to view this content!

Sumber: Wikipedia
 
Back
Top