Fauna Indonesia

Makaka (Macaca)

Makaka adalah sejenis kera dari family Cercopithecidae (Monyet Dunia Lama). Ciri-cirinya antara lain adalah memiliki badan yang tegap, bagian bawah tubuh berwarna merah dan memiliki ekor panjang. Ada berbagai jenis Makaka dengan ciri-ciri yang cukup signifikan satu dengan yang lainnya. Makaka cukup populer dan mudah dijumpai terutama di daerah kepulauan dengan iklim tropis.

 
Ngomong-ngomong tentang cheeky macaques, saya jadi ingat waktu kecil dulu ada tetangga yang pelihara monyet yang ditangkap dari daerah pegunungan yang masih banyak monyetnya (belum lama ini masih ada monyetnya sih, saya lihat waktu piknik ke daerah situ, tapi sekarang sudah tak ada orang pelihara monyet atau orang yang bikin pertunjukan topeng monyet). Monyet ini diberi makanan semacam kacang dan kacang itu dimasukkan oleh si monyet ke dalam pipinya sampai pipi kiri dan kanannya gembung penuh kacang. Mungkin instingnya adalah "menyimpan" kacang itu dalam pipinya lalu dibawa pulang untuk dimakan bersama kelompoknya.
Sekarang, kalau saya pikir-pikir, sayang sekali monyet itu sudah dalam kondisi dirantai dan mustahil pulang ke hutan, jadi apa gunanya ia "menyimpan" kacang di dalam pipi. Akan tetapi itu sudah menjadi kebiasaan atau mungkin insting baginya, sehingga apapun keadaannya, ia akan selalu "menyimpan" kacang di pipi.
 
Last edited:

Dokumenter ini menguak kepedihan dan eksploitasi orangutan.
Judul: Eyes of The Orangutan
Genre: Dokumenter
Tahun: 2016
Eyes of The Orangutan merupakan sebuah dokumenter karya jurnalis foto internasional Aaron Gekoski. Dokumenter ini menggambarkan tentang kehidupan orangutan yang manusia jual demi meraup pundi-pundi uang yang menggiurkan. Menjelaskan bagaimana tersiksanya salah satu primata ini menjadi bintang atraksi wisata satwa liar di berbagai negara.

Sumber
 
wah, senang sekali membaca semakin banyak kemungkinan harimau jawa belum punah :)
 
Menurut saya belum punah sih, cuma ngumpet di hutan dan pegunungan. Soalnya pas sama SMA sekitar masa reformasi, sempat ada isu teror harimau yg turun gunung (lupa sebabnya apa) sampai teman saya takut mau les malam (dia naik sepeda dari rumahnya di seberang sungai ke kota). Entah betul entah tidak, tapi orang beberapa desa memilih untuk tinggal di rumah setelah malam tiba. Biasanya hal ini terjadi kalau ada orang yg nakal mencuri anak macan.
Ibu saya waktu masih mengajar di sekolah kecamatan yang dekat sungai juga sering dengar cerita orang sekitar berjumpa macan saat pagi hari mau BAB di sungai, auto mlipir nggak jadi BAB deh :sick: bayangin deh lagi keluar setengah, sambil lihat sekeliling-keliling, eh di seberang ada sepasang mata menyala ... mau nggak dilanjutkan kok nanggung, mau dilanjutkan kok ada macan šŸ˜… cerita macam itu didengarkan sambil ketawa-ketawa saja, padahal yg mengalami mungkin misuh-misuh (memaki-maki).
 
Dulu memang banyak isu soal keberadaan harimau jawa, yg setelah ditinjaklanjuti oleh dinas kehutanan setempat, ternyata macan tutul. Tapi memang berharap sih, dari isu2 tsb, ada yg benar2 harimau jawa ya.

Oya, saya jadi inget punya buku (aslinya punya ayah saya sih), ttg Flora & fauna yg jadi jati diri masing2 propinsi. Harimau Sumatra adalah hewan jatidiri propinsi Jambi. Tapi saya adanya buku thn 1991/1992, waktu itu propinsi masih 27. Bukunya juga tipis, sekitar 50-60an halaman. Kalau perubahan yg sekarang, gak tau deh ada bukunya atau enggak.

Screenshot_20240330_170504_Gallery.jpg
 
Melihat sampul bukunya, saya jadi ingat istilah "plasma nutfah" yang pernah ada di matpel Biologi SMU. Waktu itu saya tidak paham apa maknanya. Masih ada satu istilah lagi yg menyulitkan, yaitu "longkang gen" :cry:
Setelah dipikir-pikir, rasanya materi itu terlalu berat untuk anak sekolah.
 
Back
Top