Dasa Tembang Lawas 1990s

Gelora Asmara (1994) - Groove bandit (Musi)

Gelora Asmara (2008)

ini Jakarta citypop ya kayaknya...
 
Cool Colors
Grup vokal ini tak lepas dari pengaruh sang penyanyi legenda Emilia Contessa ibunya Denada, yang ingin membentuk sebuah kelompok vokal yang tidak hanya bersuara bagus tapi juga berpenampilan fisik yang oke. Diamerika sendiri ada NKOTB yg merupakan inspirasinya, Lagu Tataplah merupakan satu2 nya lagu yg paling hits sampai sekarang dan diterima pasar.
Grup ini ini berdiri tahun 1994 beranggotakan dengan formasi album pertama Tataplah yaitu Ari Sihasale, Surya Saputra, dan Teuku Ryan.
Untuk album ke 2 nya kurang terkenal dengan Teuku ryan mundur digantikan Ari Wibowo dan tambahan manajernya yg masuk ikut gabung Johandi Yahya.
Orang yg dibalik layar suksesnya Cool Colors ini tidak lepas dari materi lagu dan aransemen yang digarap oleh Harry Budiman dan Johandi Yahya. Denada sendiri ikut terlibat dalam album pertama Tataplah menjadi vokalis tamu.
Lagu 'Tataplah' adalah yg paling tenar dan sering diputar di televisi dan juga radio. Saat gw mendengar lagunya awalnya hanya diiringi piano namun lama2 musik menjadi ramai dengan nada2 yg enak dan mudah dicerna di telinga. Dan cocok untuk dinyanyikan untuk sang doi tercinta.
Karier para personelnya tak pernah meredup meski pada akhirnya mereka memutuskan untuk memilih jalan sendiri-sendiri dan tak lagi tergabung dalam boyband.
 
Harry Budiman
Kesuksesan untuk Denada, Element, Tangga, GAC, Domino/Govinda, Male six tak lepas dari tangan dingin Harry Budiman sebagai pencipta lagu2 mereka sekaligus produser.
Sebagai contoh lagu dari Element yg berjudul "Rahasia Hati" yg dia ciptakan bersama vokalis Ferdi memiliki makna yang amat dalam yaitu pengungkapan perasaan seseorang yang tulus mencintai kekasihnya, antara lirik dan nadanya sangat menyatu mewakili perasaan bagi yg mungkin mengalaminya, selaras cocok dan masuk sehingga mampu membangkitkan emosi bagi orang yg mendengar lagunya.
Lagu "Rahasia Hati" ini sangat cocok untuk didengarkan buat yg sedang sulit melupakan kenangan bersama sang mantan ataupun saat kisah cinta kalian bertepuk sebelah tangan.
Untuk Male six sendiri hanya memilki satu hit single lagu yaitu "Tetap Milikmu" Hadirnya kelompok vokal pria boyband sangat marak di era 90an. Meskipun Trio Libels sudah sangat berjaya di era 80an, tapi yang memicu bermunculannya banyak boyband saat itu adalah imbas dari melejitnya Coboy. Maka bermunculanlah kelompok-kelompk seperti Cool Colors, Male Voice, Best Voice, AB Club, Catwalk, ME, Lima dll.
Tidak semua berhasil mencuat memang meskipun sempat merambah industri rekaman. Seperti yang terjadi pada Male six, memulai proses rekaman dari tahun 1995, akhirnya mereka merilis album selftittled mereka yang digarap bersama Harry Budiman sebagai produser dan music director. Kekuatan kelompok ini adalah pada harmonisasi vokal, karena mereka sendiri sering tampil secara acapella ketika manggung. Hanya saja untuk kepentingan industri tentu saja mereka menyajikan lagu-lagu dengan iringan musik di album ini. Sempat kesulitan menentukan lagu mana yang akan dijadikan andalan, akhirnya terpilih lagu "Tetap Milikmu" yang dijagokan sebagai single utama setelah diutak-atik beberapa kali aransemennya. Memang lagu ini catchy, diawali dengan lantunan acapella sebelum akhirnya intro masuk dan lagu mengalun dalam balutan R&B ballad. Lagu ini cukup banyak disuka dan menjadi radio hits di banyak kota. Tapi sayangnya karir mereka di industri rekaman justru terhenti di album ini saja, meskipun potensi mereka sebetulnya cukup kuat.
Lagu "Tetap Milikmu" dari Male Six menceritakan tentang kesetiaan dan cinta yang mendalam, meskipun ada jarak atau rintangan. Lagu ini menyampaikan pesan bahwa cinta sejati akan tetap ada dan tak tergoyahkan, meskipun waktu dan keadaan berubah. Liriknya menggambarkan keinginan untuk selalu bersama orang yang dicintai dan janji untuk tetap setia, apapun yang terjadi.
Male six - Tetap Milikmu - 1997
Harry Budiman
 
P-Project grup komedi asal kota Bandung yg dibentuk tahun 1982 oleh Iszur Muchtar
Nama lengkapnya Yana Satriana Muchtar pada 1993, Iszur menjadi presenter acara Kuis Rahasia Keluarga. Iszur menciptakan sejumlah lagu. Karyanya yang dikenal adalah lagu "Menepis Bayang Kasih" yang dinyanyikan oleh Rita Effendy dan menjadi juara kedua dalam lomba Cipta Lagu Remaja Prambors LCLR untuk periode 1990-1991 yang sampai sekarang bisa dibilang hasil karyanya tidak pernah lekang oleh waktu. Seluruh pelaku yang ikut dalam acara itu, kini dikenal sebagai legenda musik Indonesia.
Dia adalah artis multitalenta selain pemeran, pelawak, dia juga penulis lagu. Lama tidak terlihat di layar kaca, Iszur Muchtar rupanya telah lama hijrah ke Malaysia tepatnya di Kuala lumpur.
Lagu "Menepis Bayang Kasih" oleh Rita Effendy menceritakan tentang seseorang yang berusaha move on dari bayang-bayang kenangan cinta yang telah lalu. Lagu ini menggambarkan perjuangan untuk melepaskan perasaan cinta yang masih tersisa dan membuka diri untuk lembaran baru, meskipun prosesnya terasa berat dan menyakitkan.
Tak hanya sekedar lagu, “Menepis Bayang Kasih” adalah sebuah kisah klasik tentang keberanian untuk melepaskan dan melangkah maju. Lagu yg digarap bersama Gita Gartina mengoreskan kepedihan sekaligus harapan, diiringi dengan suara emas Rita Effendy yang mampu menggetarkan jiwa. Dulu, lagu ini menghiasi gelombang radio dan menempati posisi teratas di tangga lagu Indonesia. Kini, Ia kembali sebagai official single dalam format digital yang menawarkan pengalaman mendengarkan musik yang lebih mendalam dan personal.Lebih dari sekedar keindahan melodi, dengan dirilisnya “Menepis Bayang Kasih” dalam format digital ini, merupakan bentuk penghormatan terhadap karya musik Indonesia yang abadi. Setiap kali mendengarnya kita dibawa untuk kembali ke masa lalu, mengingatkan akan indahnya nostalgia dan kekuatan musik dalam menghubungkan generasi.
Lagu ini memiliki 2 versi aransemen musik yg pertama menggunakan tabuhan gendang yg menurut gw kurang sreg karena mengganggu kelembutan lagu ini, gw suka versi ke 2 karena pure piano, bass, gitar dan drum dan bener2 berpadu harmonis.
Rita Effendy - Menepis Bayang Kasih - 1991
Izur Muchtar & Gita Gartina
Versi 1
Versi 2
 
Younky Soewarno
Selain Harry Budiman, Youngky Soewarno merupakan sosok sukses pengorbit artis dari belakang layar dengan lagu2nya yg terkenal, beberapa artis tersebut sebut AB Three, Ita Purnamasari, Rossa, Novia Kolopaking, Nike Ardila, Atiek CB, Ikang Fauzi, Male Voice, Ruth Sahanaya, Nicky astria dll. Lagunya yg terkenal adalah Jerat jerat Cinta, Nada nada cinta, Cintaku padamu, Sanggupkah aku, Bias sinar, Biar kusimpan rinduku, Kerinduanku, Cintailah aku.
November 1988, ia sebagai sebagai penata musik album Jumpa Pertama milik Chrisye mendapat kecaman karena salah satu singelnya yang berjudul "Jumpa Pertama" ternyata meniru salah satu lagu barat "9 to 5 Morning Train" milik Sheena Easton. Beruntung ada singel "Kisah Cintaku" ciptaan Tito Soemarsono yang membuat kasus tersebut termaafkan.
Pada saat yang bersamaan, Younky bergabung pada grup Jakarta Rhythm Section bersama Deddy Dhukun dan Fariz RM. Younky, Fariz, dan Deddy menjadi trio dadakan untuk mengganti posisi Jimmy Paais yang sedang berhalangan. Bersama JRS, ia menghasilkan tiga buah singel seperti Hanya Satu Kamu, Orang Ketiga, Ratna Juwita yang berhasil memasuki tangga-tangga lagu seperti Top Pop 20 Indonesia. Tidak hanya sebagai komponis, Younky juga turut serta sebagai vokal di grup JRS.
Memasuki era 1990-an, ia banyak berperan sebagai penata musik di beberapa album milik penyanyi terkenal seperti Trio Libels, Tito Soemarsono, Chrisye, Ita Purnamasari dan masih banyak lagi.
Di tahun 1992, Chris Pattikawa mengajak Younky mengarahkan Krisdayanti mengikuti acara Asia Bagus dengan menyanyikan lagu ciptaan Younky Soewarno berjudul Learning From Love dan berhasil menjuarai grand final festival Asia Bagus di Jepang pada tahun 1992. Bersama Chris Pattikawa di bawah naungan Antero Bagus pula ia banyak membawa AB Three menjuarai berbagai festival di luar negeri. Ia berkarya ditemani oleh istrinya, Maryati Soewarno, sang pencipta lirik.
Younky meninggal dunia pada Kamis tanggal 10 Februari 2022 pukul 23.40 WIB. Jenazah dikebumikan di Rumah Duka Jelambar - Jabar Agung, Jakarta Barat dan dikebumikan pada Minggu, 13 Februari 2022.
Warisan musiknya tetap hidup, menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dan kenangan manis bagi para pecinta seni.
Bagi gw semua lagu2 Youngky sangat bagus tapi ada 1 yg berkesan menurut gw yaitu lagu Kerinduanku yg dinyanyikan AB Three. Dirilis pada tahun 1996. Selain lagunya yang easy listening, videoklipnya juga banyak membantu. Sangat memorable, dengan nuansa colorfull, AB Three menyanyi membawa payung transparan dibawah gerimis menambah suasana syahdu dan romantis.
Lagu "Kerinduanku" menceritakan tentang kerinduan mendalam seseorang terhadap kekasihnya yang sedang jauh. Lagu ini mengekspresikan perasaan rindu yang begitu kuat, hingga ingin segera bertemu dan melepaskan kerinduan tersebut.
AB Three - Kerinduanku - 1996
Younky Soewarno & Maryati
 
Iwang Noorsaid
Kesuksesan Male Voice memang tidak segemilang Trio Libels atau Coboy. Meskipun begitu, karir mereka tergolong cukup stabil dan album-album yang dirilis mendapat sambutan lumayan. Setelah sukses dengan hits lagu Kesungguhan, Album berikut ditangani Iwang sebagai music Director, lagu andalannya Putri Biru meluncur renyah dengan balutan aransemen yang catchy, meskipun materi lagunya terdengar absurd karena menceritakan sosok Putri Biru yang terdengar seperti dalam kisah dongeng. Lagu ini cukup berhasil menjadi hits saat itu, dan bisa dibilang menjadi hits terbesar yang dihasilkan mereka. Adalah sosok Iwang Noorsaid dibalik kesuksesan Male Voice dengan lagunya Putri biru.
Kalo mendengar judul lagunya itu kita akan teringat lagu Lady Red nya Chris De Burgh, bedanya kalo ini Lady Blue.
Male Voice - Putri Biru - 1997
Iwang Noorsaid
 
Modulus band bisa dibilang masuk kriteria tersebut, masuknya stanley di album ke 2 modulus memberikan warna baru dari modulus.
Sebelum Stanley bergabung, album pertama mereka diisi oleh Bimo chondro yg vokalnya cenderung datar dan tidak ada teknik falsetto didalam lagu2nya, yg paling terkenal lagunya adalah "nada dan asmara" yg menjadi hits dan paling banyak disukai. Memang dibanding album pertama album ke-2 berjudul Lihat dunia lebih memiliki warna baru yg menyuguhkan suasana baru yg lebih bagus hali ini tak lepas dari peran sang pencipta lagu Aditya Gumay dan AB Utomo (kelak nanti akan membuat grup sendiri).
Di awal 2025, Modulus merilis single yang pernah hits di 1991 tersebut yg didaur ulang kembali dari album pertama mereka, Nada dan Asmara.
Dengan merepackage aransemen baru, karya ini bisa membawa angin segar untuk dinikmati seluruh penikmat musik serta pendengar sekarang yg pastinya juga akan menikmati lagu Nada dan Asmara dengan sentuhan pop jazz ala terkini.
Lagu "Nada dan Asmara" dari Modulus ini menceritakan tentang perasaan rindu dan cinta yg mendalam kepada seseorang yg istimewa di hatinya sampai dia sendiri tidak tahu mengapa rindu itu begitu sangat mendalam.
Lagu ini mengekspresikan keinginan untuk menciptakan musik sebagai bentuk ungkapan kasih sayang, serta kebahagiaan yg dirasakan saat bersama orang yg dicintai, seolah-olah tidak ada lagi kesedihan, hanya kebahagiaan yg terasa.
Dengan lirik yg terbilang sederhana dan nada lagunya yg memiliki irama easy listening lagu ini seakan mengirim memori ke kenangan dulu saat bersama dan saat mendengarnya akan tumbuh rasa cinta yg takan terlupa.
Hari ini ku merasa rindu kepada dirimu
Entah mengapa aku tak tahu
Rinduku menggebu-gebu kepada dirimu

Modulus - Nada Dan Asmara - 1991
Edwin Saladin & Adelansyah
 
Aditya Gumay dan AB Utomo (kelak nanti akan membuat grup sendiri)
Mereka berdua adalah sosok pencipta lagu hits yg melambungkan nama Modulus Band, yaitu Kamu ya cuma kamu dan Bungaku hilang.
Merasa klop dan sejalan, mereka kemudian membentuk duo bernama Smaradhana dan memproduseri sendiri album mereka setidaknya mereka sudah punya ‘modal’, nama Aditya Gumay sudah luas dikenal sebagai konseptor dan sosok yang ada di belakang sukses Lenong Bocah.
Aditya juga hadir dalam dunia film lewat Emak Ingin Naik Haji tahun 2009. Melalui film ini, Aditya berhasil masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia 2009 kategori Skenario Cerita Adaptasi Terbaik serta meraih piala Festival Film Bandung 2010 kategori Sutradara Terbaik.
Jadi paling tidak duo ini tidah harus susah-susah memperkenalkan diri dari awal. Album mereka diberi judul Hari ini aku jtuh cinta Segera setelah dirilis lagu ini sudah menjadi radio hits. Nama mereka langsung dikenal luas publik, tapi sayangnya hanya ini album mereka yang berhasil di pasaran. One hit wonder !!
Smaradhana - Hari Ini Aku Jatuh Cinta - 1995
Aditya Gumay & AB utomo
 
Satu Jam Saja yg fenomenal
Jika asti ingin bersama satu jam saja, tidak dengan Mus mujiono yg ingin satu jam lagi, dia pengin nambah waktunya bersama dengan sang kekasih, karena dia merasa belum puas bercanda dan masih rindu.
Mus Mujiono terbilang kutu loncat alias penyanyi yg tidak terikat pada satu label saja. Jadi tidak heran kalau album2nya saat itu tersebar di beberapa label, seperti ketika merilis satu jam lagi yg merupakan kerjasamanya bersama Akurama Records. Mengandalkan lagu karya Ririn S & Rentosaky yg dikenal sebagai komposer genre pop melankolis, nyatanya lagu ini terdengar berbeda dengan lagu2 yg biasa mereka ciptakan.
Sangat pas dibawakan Mus Mujiono. Tidak heran lagu ini berhasil menjadi salah satu alltime hits yg masih banyak didengarkan orang sampai hari ini.
Mus mujiono merupakan adik dari Mus Mulyadi (penyanyi keroncong indonesia) pernah tergabung dalam 7 Bintang dan Funk Section.
Mus Mujiono - Satu Jam Lagi - 1991
Ririn S & Rentosaky
 
Ronni Waluya, (setelah hengkang dari Kahitna pada September 1995. Ronni merilis album solo satu-satunya Kidung Cinta pada tahun 1995)
Single pertama yang menjadi andalan adalah lagu Maafkanlah. Sebuah lagu dengan beat yg asyik, tapi sayangnya lagu ini sangat mirip dengan lagu Bidadari nya Andre Hehanussa. Progresi chord-nya hampir sama, ditambah struktur aransemen yg juga sama membuat lagu ini tidak lebih dari ‘pengekor’ sukses lagu Bidadari. Sebenarnya ini sangat disayangkan mengingat Ronni adalah vokalis potensial. Hasilnya, album ini juga ditanggapi biasa saja di pasaran. Karir Ronni di musik justru jauh lebih bagus ketika bergabung bersama Kahitna. Gagal bersolo karir, Ronni kemudian terjun menjadi MC dan presenter.
Ronni Waluya - Maafkanlah - 1995
Dose Hudaya
 
Dari Grup band Irlandia U2 muncullah band di Indonesia bernama The Fly yg namanya diambil dari salah satu judul lagu U2, The Fly memang terinspirasi dari U2 dari segi musik dan penampilannya.
Agustus 1997 adalah album musik pertama bagi The Fly yang dirilis pada tahun 1997. Dengan lagu Pelangi Semu sebagai lagu andalan utama dari album ini yg melambungkan namanya, grup musik ini belum bisa dibilang memiliki kualitas yg bagus. Dan hal tersebut membuat Iren (gitar elektrik), Kus (gitar akustik), dan Irwan (drum) keluar dari band. Akhirnya The Fly vakum beberapa tahun untuk meningkatkan kualitas musiknya. Meski secara penjualan album ini kurang begitu sukses, tetapi setidaknya membuka jalan untuk kesuksesan The Fly pada masa depan. Terbukti ketika tahun 2000, The Fly merilis album kedua mereka meraih sukses dengan hits single Terbang.
Lagu ini pertama kalinya didengarkan di radio Prambors dan mengukir sejarah pertama kalinya band "Tanpa Label" masuk ke chart bergengsi pada saat itu (1996) di Prambors yaitu INDO 8 yg semuanya didominasi oleh artis2 besar spt Titi DJ, Nugie, KLA Project dll & lagu ini sempat bertahan selama 9 minggu dgn posisi teratas sbg runner up di chart itu...Klip ini dibuat oleh rumah produksi ReXinema yg disutradarai oleh Dimas Djay & klip ini memenangkan klip terbaik versi VMI....Album ini direkam diatas pita 2 inch dmn saat itu rekaman digital & computer recording msh sangat jarang & tdk diminati, direkam di studio Hijau milik Anang Hermansyah.
The Fly merupakan awal perjuangan bagi Kin Aulia sang vokalis merangkap gitaris setelah baru saja pulang dari Musicians Institute (GIT) California untuk kuliah di bidang musik saat itu langsung ditawar untuk menjadi gitaris The Fly. Kin Aulia yg sering berpenampilan dengan menggunakan jenis kacamata yg mirip dengan yang digunakan oleh vokalis U2, Bono, dan juga menggunakan intonasi vokal yang mirip dengan Bono juga saat menyanyi. Dia menikah dengan pemain film dan sinetron Nova Soraya.
Gw sendiri mendengar lagu ini teringat lagu Permataku Java jive, karena menggunakan nada dasar D dan Dsus di intro awalnya, terdengar renyah dengan suara gitar yg dominan,
The Fly - Pelangi Semu - 1997
Kin Aulia
 
Sekar Ayu Asmara dengan lagu2 nya seperti Januari di kota dili
Lagu 'Januari di Kota Dili' ini dirilis tahun 1997 sebelum akhirnya provinsi Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 1999, dan berganti nama menjadi negara Timor Leste. Tentunya ada kenangan tersendiri ketika mendengar lagu ini ketika pertama kali lagu ini dirilis dengan sekarang, apalagi lagu ini memiliki judul suatu tempat yg tidak menjadi bagian dari Indonesia lagi, maka wajar saja jika rasa kehilangan yg teramat besar.
Lagu 'Januari di Kota Dili' tergolong unik karena judulnya menggabungkan waktu (bulan) dan tempat (lokasi) jarang ada lagu yg seperti itu, adapun itu memakai salah satunya saja misalnya September ceria, Desember kelabu, Badai bulan desember, 22 januari. Yang lainnya ada Yogyakarta, Teluk bayur, Jakarta, Antara anyer dan jakarta.
Lagu ini membekas di hati banyak pendengarnya terutama bagi generasi milenial yg pastinya menyaksikan dan mendengarkan berita perpisahan itu. Kota Dili menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yg penuh gejolak. Lagu ini seolah menjadi sejarah peristiwa yg belum terjadi dan diciptakan untuk mengabadikan kenangan cinta yg bersemi di kota Dili.
Rita Effendy - Januari di Kota Dili - 1997
Sekar Ayu Asmara & Dotty Nugroho
 
Back
Top