Berikut kutipan dari artikel Benny Rhamdani di Kompasiana :
Bertemu Bung Smas, Ayah Kandung Noni dan Pulung
Bertemu Bung Smas, yang menginspirasi saya menulis bacaan anak
Kamis (2/Juni) 2006 adalah waktu yang tidak pernah saya lupakan, saya mendapat tugas ke Jakarta untuk rapat penjurian sayembara penulisan. Satu hal yang membuat saya amat gembira, saya akan bertemu dengan penulis serial NONI, Bung Smas. Dialah salah satu penulis novel anak yang menginspirasi saya menulis bacaan anak. Saya baca kembali koleksi novel karyanya sehari sebleum bertemu.
Saya adalah penggemar berat tokoh fiktif bernama Noni. Cewek jenius yang potongan rambutnya mirip Lady Di, dan berteman dengan preman bernama Godek. Tulisan Bung Smas saya baca, seiring mulai menjamurnya tulisan Enid Blyton di era 1980-an. Bung Smas susah sekali saya lacak ketimbang penulis seangkatannya seperti Jokolelono (serial Astrid), Dwianto Setyawan (serial Sersan Grung Grung), dan Arswendo Atmowiloto (serial Imung).
Setelah bercakap-cakap serius, sejam kemudian, saya bisa mencair dengan Bung Smas. Banyak cerita yang keluar dari mulut Bung Smas, seputar dunia perbukuan. Juga perjalanannya sebagai penulis skenario film (Gadis Penakhluk) dan sinetron (antara lain Kedasih). Juga perasaannya saat mendapat Adikarya IKAPI. Tentu saja saya kaget, ternyata buku 31 Kisah Bada Isya yang pernah saya. Saya tidak tahu karena nama penulis yang tercantum di buku adalah Sofiah Mashuri. Ternyata Bung Smas punya lebih dari selusin nama pena saat berkarya. Pantas susah melacak jejaknya.
Saya juga diajak singgah ke rumah Bung Smas yang luas di kota Bekasi. Berkenalan dengan isteri beliau, juga kucing-kucing yang berkeliaran bebas di rumahnya. “Saya sengaja menampung anak-anak kucing liar yang terlantar,” tutur Bung Smas.
Sayang, waktu bertemu terasa singkat sekali. Meski banyak cerita yang saya dengar, tapi banyak lagi cerita yang saya ingin dengar dari beliau. Saya ingin tahu tentang tokoh Godek yang terasa hidup. Juga tokoh-tokoh lainnya di serial NONI. Dan saya lupa diskusi tentang serial karyanya yang lain, Pulung.
Panjang umur, Bung Smas. Jangan lupa, tetap membuat karya untuk anak-anak negeri ini.
Bertemu Bung Smas, Ayah Kandung Noni dan Pulung
Bertemu Bung Smas, yang menginspirasi saya menulis bacaan anak
Kamis (2/Juni) 2006 adalah waktu yang tidak pernah saya lupakan, saya mendapat tugas ke Jakarta untuk rapat penjurian sayembara penulisan. Satu hal yang membuat saya amat gembira, saya akan bertemu dengan penulis serial NONI, Bung Smas. Dialah salah satu penulis novel anak yang menginspirasi saya menulis bacaan anak. Saya baca kembali koleksi novel karyanya sehari sebleum bertemu.
Saya adalah penggemar berat tokoh fiktif bernama Noni. Cewek jenius yang potongan rambutnya mirip Lady Di, dan berteman dengan preman bernama Godek. Tulisan Bung Smas saya baca, seiring mulai menjamurnya tulisan Enid Blyton di era 1980-an. Bung Smas susah sekali saya lacak ketimbang penulis seangkatannya seperti Jokolelono (serial Astrid), Dwianto Setyawan (serial Sersan Grung Grung), dan Arswendo Atmowiloto (serial Imung).
Setelah bercakap-cakap serius, sejam kemudian, saya bisa mencair dengan Bung Smas. Banyak cerita yang keluar dari mulut Bung Smas, seputar dunia perbukuan. Juga perjalanannya sebagai penulis skenario film (Gadis Penakhluk) dan sinetron (antara lain Kedasih). Juga perasaannya saat mendapat Adikarya IKAPI. Tentu saja saya kaget, ternyata buku 31 Kisah Bada Isya yang pernah saya. Saya tidak tahu karena nama penulis yang tercantum di buku adalah Sofiah Mashuri. Ternyata Bung Smas punya lebih dari selusin nama pena saat berkarya. Pantas susah melacak jejaknya.
Saya juga diajak singgah ke rumah Bung Smas yang luas di kota Bekasi. Berkenalan dengan isteri beliau, juga kucing-kucing yang berkeliaran bebas di rumahnya. “Saya sengaja menampung anak-anak kucing liar yang terlantar,” tutur Bung Smas.
Sayang, waktu bertemu terasa singkat sekali. Meski banyak cerita yang saya dengar, tapi banyak lagi cerita yang saya ingin dengar dari beliau. Saya ingin tahu tentang tokoh Godek yang terasa hidup. Juga tokoh-tokoh lainnya di serial NONI. Dan saya lupa diskusi tentang serial karyanya yang lain, Pulung.
Panjang umur, Bung Smas. Jangan lupa, tetap membuat karya untuk anak-anak negeri ini.
Last edited by a moderator: