Thread yang membuka kembali kenangan manis.....
Semua pasti sepakat, kalo makanan terenak pasti buatan mama.
Betul sekali, Mbak
@Miyu. Meskipun mendiang ibu saya sudah wafat hampir duapuluh tahun yang lalu, namun sampai saat ini rasanya ujung lidah saya masih ingat dan terkenang rasa masakan beliau...
Menu yang masih ingat sekali, adalah
dendeng balado buatan beliau (mohon maaf, saya tidak punya foto masakan-masakan buatan beliau..
)
Satu menu lagi adalah
rendang (he he, ketahuan ya dari mana saya berasal ....
). Untuk
rendang, beliau juga sering memasukkan kentang yang berukuran kecil.
Satu hal yang menarik dan menjadi pelajaran bagi saya, beliau kalau memasak daging (entah untuk
dendeng balado atau
rendang atau menu lainnya) beliau selalu membuat dari daging
has dalam. Meskipun lebih mahal, beliau lebih memilihnya karena jauh lebih empuk.
Menu lainnya, seperti
ikan kembung balado atau
ikan cuek balado, atau
ayam rendang,
ayam kalio,
ayam gulai, tidak kalah enaknya bagi saya..
. Juga
ikan mas gulai kuning (kami menyebutnya
gulai masin),
cumi gulai kuning,
udang gulai kuning atau
udang balado ...
Ada yang menarik, mendiang ibu saya lebih menyukai ikan laut sementara mendiang ayah saya lebih menyukai ikan air tawar, sehingga menu di rumah sering bervariasi antara ikan air tawar dan ikan laut...
Menu lainnya seperti
tempe yang ditumis dengan kecap -- ini salah satu kegemaran saya di masa bocah....
Untuk sayur, beliau sering buat
gulai daun singkong,
tumis pare balado, sayur bayam bening, tumis kangkung..... (nah saya agak lupa yang lainnya, mungkin karena sudah hampir dua puluh tahun yang lalu....
)
Ada satu jenis masakan beliau yang paling khas. Kalau lauk-lauk hari itu tidak habis, misalnya
rendang,
gulai, tumis kangkung, dll, maka beliau akan memanaskannya semua dijadikan satu, terkadang sampai kuahnya kering. Kami biasanya menyebutnya
sambal angek-angek...
(artinya sambal hangat-hangat...
)
Rasanya... bagi saya betul-betul enak... Tapi ternyata juga tetangga (beliau sering membagi makanan kepada tetangga, kadang beliau telpon sahabat untuk datang ke rumah untuk mengambilnya) dan kerabat sangat menyukainya...
Sesekali beliau juga membuat masakan Eropa, seperti
steak atau
ayam panggang (bukan ayam panggang a la Minang.....tapi
roast chicken.
) Untuk
steak beliau terkadang buat dari lidah sapi.
Beliau juga sering membuat
maccaroni schotel (pasta makaroni), hanya saja dalam tahun-tahun terakhir beliau, tidak pernah lagi membuatnya.
)
Sekali lagi mohon maaf, saya tidak foto dari masakan-masakan beliau, jadi tidak bisa berbagi gambarnya....