Jiplak Menjiplak/Plagiat/Adaptasi

Ini ada lagi. Dongeng Kisah Nyonya Cap oleh Widya Rosanti di Majalah Bobo tahun 2012 diplagiat. Penulisnya memposting bukti untuk mencegah kesalahpahaman. Karena karyanya masuk di Kumpulan Dongeng Indah Bobo tahun ini.
Pantes aja waktu saya posting cerpennya di Majalah Kreatif (waktu itu masih pakai watermark situs untuk donasi), beliau protes. Tapi logis juga sih secara emang membuat cerpen/dongeng membutuhkan kepala yang "berjalan"

Sejak saat itu saya ganti watermarknya jadi nama akun doang (tommydimensions)
 
SRIGALA
FRIDAY THE 13TH
DENGAN KEARIFAN LOKAL, ATAU BAHASA KASARNYA, JIPLAKAN
Peringatan awal, ulasan ini mengandung spoiler, jadi untuk yang memang tidak mau terkena spoiler, walaupun ini film dari 44 tahun yang lalu, cukup baca sampai sinopsis saja.
Siapa sih penggemar horror yang tidak tahu Friday The 13th? Pasti tahu dong, bukan tempe, dan waralaba tersebut awalnya bukan selalu tentang Jason Voorhees.
Di era 1980an, ketika perfilman horror Indonesia dipenuhi oleh tema supranatural, satanis, dukun, dan sejabanya, Sisworo Gautama Putra yang sebelumnya membuat film Primitif yang kontroversial, dan juga Pengabdi Setan yang fenomenal, kembali membuahkan keragaman tema kepada genre tersebut, yaitu slasher, atau horror jagal, yang memang termasuk sub genre baru baik di Indonesia maupun di luar neger, lewat judul Srigala, yang rilis di tahun 1981, setahun setelah Friday The 13th dirilis.
Dibintangi oleh Barry Prima, Lydia Kandou, Rudy Salam, dan Dorman Borisman, film ini menceritakan sekelompok pecinta alam yang sedang berlibur di sebuah hutan terpencil, lalu bertemu dengan sekelompok pemburu harta Karun yang kebetulan sedang mencari harta peninggalan Belanda di danau sekitarnya yang katanya angker. Setelah saling menaruh kecurigaan satu sama lain, korban pun mulai berjatuhan, satu persatu orang dari masing-masing kelompok terbunuh secara misterius.
Jaman kuliah awal 1990an, saya pernah nonton film, judulnya pakai kata Serigala, di TV swasta, siang hari, cerita action tentang sebuah sekelompok wanita petualang. Hukuman bagi pengkhianat di kelompok tersebut, selain dipecat, juga dihilangkan tato keanggotaannya yaitu gambar serigala (?) di bagian payudara/dada dengan menggunakan seterika panas. Adegan ini disensor, tapi sempat tampil di teaser singkat pada awal sebelum film dimulai. Salah satu pemerannya adalah Waty Siregar.
 
Notting Hill versi Indonesia

Menurut saya aktingnya bagus (y), pemain2 first class, tapi secara keseluruhan gak berhasil menangkap charmnya film aslinya, ada vibe sinetron si Doel
 
Lagu Jawa (anak-anak) berjudul Wiwit Aku Isih Bayi (ada di yutub) nadanya sama dengan lagu Kulihat Ibu Pertiwi. Di SD saya kenal lagu ini waktu ikut Pramuka.
Lagu Aku Tukang Pos, nadanya sama dengan lagu Nenek Moyangku (seorang pelaut).
 
Lagu "Kulihat Ibu Pertiwi" yang diciptakan oleh Ismail Marzuki adalah lagu yang iramanya diadopsi dari lagu rohani Kristen berbahasa Inggris berjudul "What a Friend We Have in Jesus," yang diciptakan oleh Charles Converse pada tahun 1868 berdasarkan puisi Joseph M. Scriven tahun 1855. Jadi, lagu ini bukan ciptaan asli Indonesia, melainkan adaptasi dengan lirik yang dibuat oleh orang Indonesia untuk mengiringi melodi tersebut.
 
Back
Top