



Bagi para sobat Jadoel yang mengalami masa kecil di tahun 1980an pasti tidak asing dengan Pak Tino Sidin, seorang sosok ramah yang selalu menyapa anak-anak di TVRI setiap sore dalam acara "Gemar Menggambar". Tino Sidin (lahir di Tebingtinggi, Sumatera Utara, 25 November 1925 – meninggal di Jakarta, 29 Desember 1995 pada umur 70 tahun) adalah seorang pelukis dan guru gambar yang begitu terkenal di kalangan anak-anak dan mampu membuat anak-anak Indonesia duduk diam di depan TV dan tidak keluyuran, hanya karena menantikan acara pak Tino Sidin.
Dalam setiap kesempatan, Tino Sidin selalu tampil sebagai sosok kebapakan dengan gaya seniman yang khas. Topi bareta, kacamata bingkai tebal, senyuman cengar cengir dan satu kata ajaib yang ditunggu jutaan pemirsa anak – anak Indonesia: Yak, Baguuuus!
Setiap anak Indonesia (termasuk saya) pasti berbunga – bunga hati ketika gambar yang diangkatnya adalah gambar yang dikirim ke redaksi TVRI acara Gemar Mengambar Bersama Pak Tino Sidin. Sumringah hati, terpaku di layar kaca ketika beliau mulai mengulas: "Kiriman dari adek kita...doday, eehmm..dodiii ya dodi hidayat dari SD 05 pagi bintaro, kelas empat..ooo ada Superman sedang mengangkat kapal terbang yang terbakar, yak baguuusss!" Pak Tino tidak pernah mengkritik langit yang tidak biru, tanah yang ungu atau ayam dengan warna merah menyala. Semuanya bagus. Itulah yang selalu membekas di hati anak-anak Indonesia.
Pak Tino selalu mengajarkan kepada anak-anak bahwa menggambar itu mudah. Bagi saya sendiri, saya masih ingat selalu siap di depan TV lengkap dengan kertas gambar dan krayon, untuk mengikuti langkah-langkah yang diajarkan Pak Tino. Senang rasanya kalau bisa mengikuti dengan baik. Belakangan, Pak Tino juga membuat buku seri Gemar Menggambar yang mudah untuk diikuti.
Log in or register to view this content!
Selain itu, ternyata Pak Tino juga sempat membuat buku cerita "Bawang Merah Bawang Putih" dan "Ibu Pertiwi'.
Last edited by a moderator: