Puisi Legend

Setuju, puisi "Aku" memang legend banget...
Salah satu puisi yang legend menurut saya judulnya "Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya" karya Taufik Ismail. Tau puisi ini karena ada di LKS kelas 2 SLTP, sampai sekarang kadang puisi ini masih terngiang-ngiang (halah)

Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya

“Tadi siang ada yang mati,
Dan yang mengantar banyak sekali
Ya. Mahasiswa-mahasiswa itu. Anak-anak sekolah
Yang dulu berteriak: dua ratus, dua ratus!
Sampai bensin juga turun harganya
Sampai kita bisa naik bis pasar yang murah pula
Mereka kehausan dalam panas bukan main
Terbakar mukanya di atas truk terbuka

Saya lemparkan sepuluh ikat rambutan kita, bu
Biarlah sepuluh ikat juga
Memang sudah rejeki mareka
Mereka berteriak kegirangan dan berebutan
Sperti anak-anak kecil
Dan menyoraki saya. Betul bu, menyoraki saja
‘Hidup tukang rambutan! Hidup tukang rambutan!’
Dan ada yang turun dari truk, bu
Mengejar dan menyalami saya
‘Hidup rakyat!’ teriaknya
Saya dipanggul dan diarak-arak sebentar
‘Hidup pak rambutan!’ sorak mereka
‘Terimakasih pak, terimakasih!
Bapak setuju kami, bukan?
Saya mengangguk-angguk. Tak bisa bicara
Mereka naik truk kembali
Masih meneriakan terimakasihnya
‘Hidup pak rambutan! Hidup rakyat!’
Saya tersedu, bu. Belum pernah seumur hidup
Orang berterimakasih begitu jujurnya
Pada orang kecil seperti kita’.

1966
Taufik Ismai
 
Setuju, puisi "Aku" memang legend banget...
Salah satu puisi yang legend menurut saya judulnya "Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya" karya Taufik Ismail. Tau puisi ini karena ada di LKS kelas 2 SLTP, sampai sekarang kadang puisi ini masih terngiang-ngiang (halah)

Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya

“Tadi siang ada yang mati,
Dan yang mengantar banyak sekali
Ya. Mahasiswa-mahasiswa itu. Anak-anak sekolah
Yang dulu berteriak: dua ratus, dua ratus!
Sampai bensin juga turun harganya
Sampai kita bisa naik bis pasar yang murah pula
Mereka kehausan dalam panas bukan main
Terbakar mukanya di atas truk terbuka

Saya lemparkan sepuluh ikat rambutan kita, bu
Biarlah sepuluh ikat juga
Memang sudah rejeki mareka
Mereka berteriak kegirangan dan berebutan
Sperti anak-anak kecil
Dan menyoraki saya. Betul bu, menyoraki saja
‘Hidup tukang rambutan! Hidup tukang rambutan!’
Dan ada yang turun dari truk, bu
Mengejar dan menyalami saya
‘Hidup rakyat!’ teriaknya
Saya dipanggul dan diarak-arak sebentar
‘Hidup pak rambutan!’ sorak mereka
‘Terimakasih pak, terimakasih!
Bapak setuju kami, bukan?
Saya mengangguk-angguk. Tak bisa bicara
Mereka naik truk kembali
Masih meneriakan terimakasihnya
‘Hidup pak rambutan! Hidup rakyat!’
Saya tersedu, bu. Belum pernah seumur hidup
Orang berterimakasih begitu jujurnya
Pada orang kecil seperti kita’.

1966
Taufik Ismai
di buku teks bahaa indonesia SMP kalo ga salah ini. kl di SD yg paling umum puisi karawang -bekasi :D
 
Kalau saya puisi yang saya inget :
- Aku karya Chairil Anwar
- Isa karya Chairil Anwar
- Pahlawan Tak Dikenal karya Toto Sudarto Bachtiar karena ada di buku pelajaran Bahasa Indonesia
- Aku Ingin karya Sapardi Djoko Darmono karena ada di buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas 2 SMA. Abis itu mulai cari - cari puisi yang lain.
 
di buku teks bahaa indonesia SMP kalo ga salah ini. kl di SD yg paling umum puisi karawang -bekasi :D

Oiya, ini buku teks bukan Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku teks bahasa Indonesia kelas 2 SMP :D
 
Kalo puisi yg aku inget puisi buah tomat.

Buah tomat, bentuknya bulat
Warnanya merah
Kalau di makan enak rasanya
Mari kawan kita makan buah tomat


🤣🤣🤣🤣
 
SI PUTIH
Si Putih yang kusayangi
Kuberi makan setiap hari
Kuberi minum pagi dan petang
Tak lupa kubuatkan kandang

Si Putih seekor kelinci
Telinganya panjang sekali
Putih warna bulunya
Amat kencang larinya

Bila aku pulang sekolah
Si putih menantiku di rumah
Bila kuajak berlari
Siputih tentu mendahului

Ayah ibu senyum gembira
Melihat aku bermain bersama
Dengan si Putih kelinciku
Di halaman rumahku

(Dari buku Pelajaran Bahasa Indonesia SD, dulu disuruh menghafal lalu maju satu-satu)​
 
Muntu Temanku

Tak pernah sombong,
baik budinya
Siap menolong,
siapa saja.

Pandai berhitung,
lancar membaca,
Tak pernah bingung,
kalau ditanya.

Tulisan terang,
bagus hurufnya.
Tentulah senang,
kita membaca.

Itulah Muntu,
sahabat kita.
Suka Pak Guru,
melihat dia.

LOL, dua bait pertama saya kok masih hafal ya
 
Last edited:
Rumah Tua
Rumah tua yang malang
Pernah penuh berisi penghuni,
Tapi kini kosong dan sepi,
Berbicara padaku
Katanya, "Mereka semua pergi,
Kamar-kamar dingin dan sunyi,
Pintu depan sudah terkunci,
Dan jendela-jendela menatap kosong.
Asap tidak lagi mengepul dari cerobong,
Tak ada mawar merayapi dinding,
Hanya tanaman menjalar menyelubungi diriku,
Hijau kemilau bagaikan cadar!
Tak ada surat datang untukku,
Tak ada nama tertera di pagar,
Dulu aku bernama The Ivies,
Tapi kini umurku habis,
Kebun gersang tak terawat,
Pada pohon hanya ranting mencuat,
Tapi walau aku nanti terjungkal,
Nama The Ivies akan tetap kekal!

Diambil dari buku Misteri Berita Aneh
 
Menyesal


Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai dipagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta

Akh, apa guna ku sesalkan
Menyesal tua tiada guna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan dipagi hari
Menuju kearah padang bakti
 
Menyesal


Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai dipagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta

Akh, apa guna ku sesalkan
Menyesal tua tiada guna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan dipagi hari
Menuju kearah padang bakti
Pernah ngapalin puisi ini kayanya, buat dibacain depan kelas 😀
 
Kalo saya ingat krn waktu itu gak paham apa maksudnya ... wkwkwk ... guru bilang "batang usiaku sudah tinggi" artinya usianya sudah tua, tapi tetep aja gak paham hubungannya apa. Yah masih SD dulu ... mikirnya cuma main lompat tali dg teman2.
 
Zonadjadoel.com

Berawal dari sebuah keinginan pribadi,
Dari dia yang namanya tidak boleh disebut
Untuk berbagi bacaan jadul favorit
Agar kita bisa bernostalgia dengan bacaan jadul.

Dia yang hanya membolehkan initial namanya disebut
Dengan membulatkan tekad membuat sebuah wadah
Wadah yang bernama Zonadjadoel.com
Sebagai tempat untuk menempatkan koleksi pribadinya

Agar kita yang berminat bisa ikut memiliki koleksinya
Dan dengan harapan agar kita yang mempunyai koleksi pribadi
Mau juga menempatkan koleksinya di wadah ini
Sehingga kita bisa saling berbagi bacaan jadul

Dia yang bekerja sama dengan teman karib medsos-nya
yang boleh disebut namanya yaitu roadsterian
Bahu membahu mengembangkan wadah ini
....

Waduh cilaka... macet, nih...🤦‍♂️ ha... ha...
Ada yang mau melanjutkan puisi di atas? 🙏
 
Back
Top