Hola Gaes, kali ini gw mau ajak kalian nostalgia film Apollo 13 yg rilis pada tahun 1995. Kehadiran film ini di Amerika waktu itu menimbulkan euforia yang luar biasa. Film ini sukses besar di box office dan menjadi salah satu film dengan pendapatan tertinggi pada tahun itu.
Faktor-faktor yang mendorong euforia film ini karena peristiwa dalam film ini berdasarkan kisah nyata dalam sejarah penerbangan antariksa Amerika Serikat. Selain itu reputasi dari sang aktor Tom Hanks yang sedang berada dalam puncak popularitasnya setelah sebelumnya memenangkan Oscar berturut-turut untuk Philadelphia (1993) dan Forrest Gump (1994). Kehadirannya di film ini memberikan daya tarik yang sangat kuat bagi penonton.
Bagaimana dengan di Indonesia ? well seingat gw Apollo 13 ditanggapi biasa saja karena antusias orang-orang pada masa itu ke bioskop buat nonton film lokal Indonesia seperti Warkop yang lebih populer. Serial TV Si Doel Anak Sekolahan di RCTI lagi hits sebagai tontonan keluarga dan Indosiar yang baru mengudara di tahun itu juga sedang trend dengan serial Return of the Condor Heroes (versi tahun 1983 yang dibintangi oleh mas Andy Lau & Idy Chan), tokusatsu Jiban dan anime Sailor Moon.. hmmm ngga terasa udah 30 tahun yang lalu...
OK, lanjut ke resensi film-nya ya..
Film ini diadaptasi dari buku berjudul Lost Moon: The Perilous Voyage of Apollo 13 yang ditulis oleh Jim Lovell dan Jeffrey Kluger. Film ini secara dramatis menggambarkan serangkaian kejadian tragis yang menimpa pesawat luar angkasa Apollo 13, mulai dari ledakan tangki oksigen di luar angkasa hingga perjuangan heroik para astronot dan tim pengendali darat untuk membawa mereka kembali ke Bumi dengan selamat.
Pada akhirnya, Apollo 13 bukan hanya tentang keberhasilan membawa tiga astronot pulang dengan selamat. Film ini adalah pengingat bahwa di setiap pencapaian besar, ada tim yang bekerja tanpa lelah, ada keluarga yang berdoa, dan ada semangat manusia yang menolak menyerah pada takdir. Film ini meninggalkan kita dengan perasaan takjub dan bangga, membuktikan bahwa drama paling mendebarkan dalam sejarah seringkali adalah kisah nyata.
Durasi film sekitar 140 menit, atau sekitar 2 jam 20 menit, meskipun cukup panjang tidak membuat penonton bosan karena alur cerita yang padat, adegan-adegan ikonik, serta ketegangan yang terus meningkat. Visual yang realistis untuk sinematografi masa itu sangat mumpuni dan dibantu dengan sound effect yang memukau dan kualitas akting para aktornya yang maksimal membuat film ini masih layak untuk ditonton.
Tim di Bumi Mencari Solusi untuk "Memperkecil Kotak": Salah satu adegan yang paling menunjukkan kecerdasan dan kerja sama tim adalah saat tim di Houston, dipimpin oleh Gene Kranz (diperankan oleh Ed Harris), mencoba mencari cara untuk memasukkan filter udara berbentuk persegi ke dalam slot berbentuk lingkaran. Mereka menggunakan berbagai barang yang tersedia di pesawat luar angkasa untuk menciptakan alat darurat, sebuah adegan yang menunjukkan kepintaran dan inovasi manusia.
Pendaratan Darurat di Samudera: Adegan terakhir yang penuh ketegangan, di mana kru pesawat harus masuk kembali ke atmosfer Bumi dengan modul yang rusak dan tanpa panduan yang memadai. Adegan ini memuncak dengan momen ketidakpastian saat pesawat melewati kegelapan dan akhirnya muncul di atas air, menandakan keberhasilan misi penyelamatan.
Penghasilan: Film ini sukses besar di box office, meraup pendapatan kotor di seluruh dunia sebesar $355,2 juta, menjadikannya salah satu film dengan pendapatan tertinggi di tahun 1995.
Well, that's it resensi dari gw, next film-film tema Sci-Fi jadoel sepertinya masih menarik buat diulas yak..
Makasih buat yang sudah baca sampai dibawah , monggo dikasi komen dan mohon dibantu Like-nya yak..
Pergi ke warung beli mie instan,
Pulangnya mampir beli tahu.
Kisah heroik jangan dilupakan,
Ada cerita lain yang ingin ku tahu
Faktor-faktor yang mendorong euforia film ini karena peristiwa dalam film ini berdasarkan kisah nyata dalam sejarah penerbangan antariksa Amerika Serikat. Selain itu reputasi dari sang aktor Tom Hanks yang sedang berada dalam puncak popularitasnya setelah sebelumnya memenangkan Oscar berturut-turut untuk Philadelphia (1993) dan Forrest Gump (1994). Kehadirannya di film ini memberikan daya tarik yang sangat kuat bagi penonton.
Bagaimana dengan di Indonesia ? well seingat gw Apollo 13 ditanggapi biasa saja karena antusias orang-orang pada masa itu ke bioskop buat nonton film lokal Indonesia seperti Warkop yang lebih populer. Serial TV Si Doel Anak Sekolahan di RCTI lagi hits sebagai tontonan keluarga dan Indosiar yang baru mengudara di tahun itu juga sedang trend dengan serial Return of the Condor Heroes (versi tahun 1983 yang dibintangi oleh mas Andy Lau & Idy Chan), tokusatsu Jiban dan anime Sailor Moon.. hmmm ngga terasa udah 30 tahun yang lalu...
OK, lanjut ke resensi film-nya ya..
Latar Belakang Cerita
Film Apollo 13 disutradarai oleh Ron Howard dan dirilis pada tahun 1995. Film ini didasarkan pada kisah nyata yang terjadi pada tahun 1970, yaitu misi pendaratan ke bulan ketiga yang diluncurkan oleh NASA. Misi tersebut dipimpin oleh Komandan Jim Lovell, bersama Fred Haise dan Jack Swigert.Film ini diadaptasi dari buku berjudul Lost Moon: The Perilous Voyage of Apollo 13 yang ditulis oleh Jim Lovell dan Jeffrey Kluger. Film ini secara dramatis menggambarkan serangkaian kejadian tragis yang menimpa pesawat luar angkasa Apollo 13, mulai dari ledakan tangki oksigen di luar angkasa hingga perjuangan heroik para astronot dan tim pengendali darat untuk membawa mereka kembali ke Bumi dengan selamat.
Pada akhirnya, Apollo 13 bukan hanya tentang keberhasilan membawa tiga astronot pulang dengan selamat. Film ini adalah pengingat bahwa di setiap pencapaian besar, ada tim yang bekerja tanpa lelah, ada keluarga yang berdoa, dan ada semangat manusia yang menolak menyerah pada takdir. Film ini meninggalkan kita dengan perasaan takjub dan bangga, membuktikan bahwa drama paling mendebarkan dalam sejarah seringkali adalah kisah nyata.
Durasi film sekitar 140 menit, atau sekitar 2 jam 20 menit, meskipun cukup panjang tidak membuat penonton bosan karena alur cerita yang padat, adegan-adegan ikonik, serta ketegangan yang terus meningkat. Visual yang realistis untuk sinematografi masa itu sangat mumpuni dan dibantu dengan sound effect yang memukau dan kualitas akting para aktornya yang maksimal membuat film ini masih layak untuk ditonton.
Adegan Ikonik
"Houston, we have a problem.": Ini adalah dialog paling terkenal dan ikonik dari film ini, bahkan dari sejarah penerbangan luar angkasa itu sendiri. Kalimat ini diucapkan oleh Jack Swigert (diperankan oleh Kevin Bacon) setelah terjadi ledakan di pesawat. Kalimat ini menandai dimulainya perjuangan hidup dan mati mereka.Tim di Bumi Mencari Solusi untuk "Memperkecil Kotak": Salah satu adegan yang paling menunjukkan kecerdasan dan kerja sama tim adalah saat tim di Houston, dipimpin oleh Gene Kranz (diperankan oleh Ed Harris), mencoba mencari cara untuk memasukkan filter udara berbentuk persegi ke dalam slot berbentuk lingkaran. Mereka menggunakan berbagai barang yang tersedia di pesawat luar angkasa untuk menciptakan alat darurat, sebuah adegan yang menunjukkan kepintaran dan inovasi manusia.
Pendaratan Darurat di Samudera: Adegan terakhir yang penuh ketegangan, di mana kru pesawat harus masuk kembali ke atmosfer Bumi dengan modul yang rusak dan tanpa panduan yang memadai. Adegan ini memuncak dengan momen ketidakpastian saat pesawat melewati kegelapan dan akhirnya muncul di atas air, menandakan keberhasilan misi penyelamatan.
Aktor dan Aktris yang Terlibat
Film ini dibintangi oleh deretan aktor papan atas yang memberikan performa luar biasa:- Tom Hanks sebagai Komandan Jim Lovell
- Kevin Bacon sebagai Jack Swigert
- Bill Paxton sebagai Fred Haise
- Gary Sinise sebagai Ken Mattingly
- Ed Harris sebagai Gene Kranz
- Kathleen Quinlan sebagai Marilyn Lovell
Rating dan Penghargaan
- Rotten Tomatoes: 96% "Fresh" dari para kritikus dan 90% skor audiens. Film ini umumnya menerima ulasan yang sangat positif dari para kritikus dan penonton. Film ini memiliki rating yang tinggi dan sering disebut sebagai salah satu film terbaik Ron Howard.
- IMDb: 7.7/10. Rating ini juga menunjukkan bahwa film ini sangat disukai oleh penonton secara umum.
- Penghargaan: Apollo 13 mendapat banyak pengakuan dan penghargaan. Film ini dinominasikan untuk 9 Academy Awards, termasuk Film Terbaik. Meskipun tidak memenangkan kategori Film Terbaik, film ini berhasil meraih 2 Oscar untuk Best Film Editing dan Best Sound. Selain itu, Ed Harris dan Kathleen Quinlan juga mendapat nominasi Oscar untuk peran pendukung mereka.
Biaya Produksi dan Penghasilan
Biaya Produksi: Diperkirakan, biaya produksi film ini adalah sekitar $52 juta.Penghasilan: Film ini sukses besar di box office, meraup pendapatan kotor di seluruh dunia sebesar $355,2 juta, menjadikannya salah satu film dengan pendapatan tertinggi di tahun 1995.
Well, that's it resensi dari gw, next film-film tema Sci-Fi jadoel sepertinya masih menarik buat diulas yak..
Makasih buat yang sudah baca sampai dibawah , monggo dikasi komen dan mohon dibantu Like-nya yak..
Pergi ke warung beli mie instan,
Pulangnya mampir beli tahu.
Kisah heroik jangan dilupakan,
Ada cerita lain yang ingin ku tahu
Last edited: