Rumah Jadul di kotamu

ini beberapa rumah di bagian timur kota kami yg masih mempertahankan nggak merubah bentuk, dinding, bahkan atap nya sejak zaman hindia belanda, saya ambil di maps, karena rumah nya ada penghuninya, aneh foto2 rumah orang šŸ˜‚šŸ˜‚
Log in or register to view this content!
 
Di kota Ungaran, paling tidak ada 4 bangunan iconic :
Log in or register to view this content!
Log in or register to view this content!
Log in or register to view this content!
Log in or register to view this content!
 
Gedung Perundingan Linggarjati/Kediaman Keluarga Van Os
sejarahnya di sini
Log in or register to view this content!
Saya pernah datang ke rumah Linggarjati ini dan memang rumahnya sangat bagus, luas, setiap kamar tidur itu luaaaas (mungkin bisa 6x4 meter) tidak seperti rumah jaman sekarang yang kamarnya mirip pagupon (kandang burung dara) dan jendelanya besar-besar, sehingga setiap kamar punya jendela jadi peredaran udaranya bagus. Plus halaman yang luas dan terdapat pepohonan yang menyebabkan udaranya betul-betul segar. Di halaman ada patung orang yang bersalaman, tetapi saya lupa siapa saja nama pelakunya, mestinya sih mereka yang terlibat dalam perjanjian Linggarjati.

Tentu saja saya dan teman saya bersalaman di situ, meniru pose patung tersebut :D

Waktu itu saya sampai berandai-andai, andai bisa punya rumah yang seperti ini. Oleh sebab itu rumah Linggarjati adalah rumah impian bagi saya, maksudnya rumah yang memang cuma ada di dalam mimpi.

Target selanjutnya berkunjung ke Cibulan buat nonton ikan yang konon tak pernah mati, tapi mungkin ikannya ini kanibal atau pemakan bangkai ya, jadi jika ada yang mati maka bangkainya dimakan teman (definisi teman makan teman nih :LOL:) sehingga tak pernah tampak bangkai terapung. Tapi yang paling saya ingat di Cibulan malah beli tahu gejrot yang enak panas-panas di bapak-bapak pedagang pakai pikulan di parkiran.
 
Jl Diponegoro 42 Menteng

Akhir 1920s dibangun (saat itu jalan tsb masih bernama ā€œMenteng Boulevardā€)
Th 1933 nama jalan diganti ā€œOranje Boulevardā€.
Akhir 1940s jadi tempat praktek dokter L.E. van Blommestein-Kranenburg

Tak lama setelah itu... menjadi kediaman Pak Abdul Wahid Hasyim (1914-1953), anak pendiri Nahdlatul Ulama: Hasyim Asyā€™ari (1871-1947) & ayah ā€œGus Durā€ (1940-2009).

Th 2024: Dirobohkan
 
Back
Top