- Joined
- Sep 23, 2013
- Messages
- 1,973
- Gender
- Male
Kalo soal Kue Keranjang (nian gao) koko @Feffendy jagonya cerita
Kalo soal Kue Keranjang (nian gao) koko @Feffendy jagonya cerita
Konon bagi penganut Konghucu, kue keranjang ini buat menyogok Dewa Dapur yang altar kecilnya biasanya ada di bagian belakang rumah dekat dapur. Pada malam sebelum Tahun Baru Imlek (sacapmeh = malam ke-30), kue keranjang ini dipersembahkan kepada Dewa Dapur, supaya saat esok dia terbang ke langit buat melapor kepada Raja Giok, dia akan sulit melapor banyak2 karena telah memakan kue keranjang yang lengket dan akan melapor yang baik2 karena teringat rasa kue keranjang yang manis he3...
Iyah emang bener ya paling enak memang justru kue keranjang itu digoreng dengan dibalur adonan telur ayam yg dikocok lepas. Rasa manis dari kue berpadu dengan rasa gurih telur jadi hmmmmm......Konon bagi penganut Konghucu, kue keranjang ini buat menyogok Dewa Dapur yang altar kecilnya biasanya ada di bagian belakang rumah dekat dapur. Pada malam sebelum Tahun Baru Imlek (sacapmeh = malam ke-30), kue keranjang ini dipersembahkan kepada Dewa Dapur, supaya saat esok dia terbang ke langit buat melapor kepada Raja Giok, dia akan sulit melapor banyak2 karena telah memakan kue keranjang yang lengket dan akan melapor yang baik2 karena teringat rasa kue keranjang yang manis he3...
Bagi orang Tionghoa lainnya, kue keranjang menjadi tradisi imlekan karena biasa hanya dibikin dan dimakan saat imlek, walau bisa disimpan lama2 sampe jamuran. Jamurnya tinggal dibersihkan dan cara penyajian yang menurut saya paling enak adalah digoreng dengan telor, nyam nyam nyam nikmatnya he3...
duh, paling suka tahu bakso dari ungaran/semarangDi Ungaran, ada Tahu Bakso
Cehuntiao ini semacam cendol versi orang Tionghoa Pontianak (tepatnya dari suku Tiociu karena namanya menggunakan dialek Tiociu) yang terbuat dari tepung sagu, bentuknya utas2 kecil panjang berwarna transparan seperti mie sagu. Karena rasanya tawar seperti cendol, maka perlu ditambahkan bahan2 yang menambah citarasanya seperti kacang merah, ketan hitam dan bongko. Kmdn kuahnya dari santan dan gula merah. Plus es batu spy lebih segar saat dimakan di tengah cuaca Pontianak yang kadang panas2 menyengat. Uniknya cehuntiao ini justru banyak dijajakan di pinggir jalan dan belum ditemukan di restoran, tapi bisa dipesan lewat ojol. Mayoritas penjualnya ngumpul di Jl. W.R. Supratman dg nama2 spt Atong, Ahua, Abwe dan nama2 lain yang berawalan "A". Walau tempat jualannya dekat2, tapi mereka bisa bertahan dan punya pelanggan masing2.siapa tahu ada cerita