Karya seni dalam bacaan & film

Majalah Bobo No.45 Tgl 17 Februari 1990
ada Lukisan Affandi disebut dalam artikel bobo:
affandi.JPG

sekilas ttg Affandi (dari wikipedia Indonesia)

Affandi Koesoema (18 Mei 1907 – 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai salah satu Maestro Seni Lukis Indonesia. Affandi merupakan pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionis dan romantismenya yang khas. Semasa hidupnya, dia telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya lukis. Karya-karyanya yang dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di Asia, Eropa, Amerika maupun Australia.

Meski sudah melanglangbuana ke berbagai negara, Affandi dikenal sebagai sosok yang sederhana dan suka merendah. Pelukis yang kesukaannya makan nasi dengan tempe bakar ini mempunyai idola yang terbilang tak lazim. Orang-orang lain bila memilih wayang untuk idola, biasanya memilih yang bagus, ganteng, gagah, bijak, seperti; Arjuna, Gatutkaca, Bima, Krisna. Namun, Affandi memilih Sokrasana yang wajahnya jelek namun sangat sakti. Tokoh wayang itu menurutnya merupakan perwakilan dari dirinya yang jauh dari wajah yang tampan. Meskipun begitu, Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Deparpostel) mengabadikan wajahnya dengan menerbitkan prangko baru seri tokoh seni/artis Indonesia.

Affandi_1997_Indonesia_stamp.jpg
 
Affandi Koesoema
Sosok Affandi takkan terlepas dengan sosok Chairil Anwar, mereka adalah seniman yg ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Affandi membuat karya poster monumental dan Chairil memberinya judul Boeng, Ajo Boeng (Bung, Ayo Bung). Poster tersebut memuat figur lelaki yg sedang berteriak. Rantai yg mengikat kedua tangannya berhasil dihancurkan, tangan kanannya memegang kayu yg terikat bendera merah putih, menjuntai dan berkibar di belakang.
Chairil terkenal sebagai sosok yg urakan, liar, dan jenaka, meski kadang2 kelewatan, Chairil pernah membuat Affandi ribut dengan istrinya karena memberi "alamat palsu", gara2 peristiwa itu lahirlah puisi untuk Affandi berjudul "Betina-nya Affandi", tentu kita bertanya2 apakah maksud dari puisi tersebut, ternyata yah,, begitulah sifat chairil yg emang suka usil.
Jika kita membaca Buku Nasjah djamin Hari2 akhir si penyair sampul bukunya adalah lukisan Affandi yg didedikasikan untuk sang penyair.
 
Back
Top