Xiong Yaohua atau lebih dikenal dengan nama pena Khu Lung / Gu Long, adalah seorang penulis cerita silat yang sangat populer di Taiwan. Beberapa Novelnya yang sangat terkenal adalah Serial Pendekar harum Chiu Liu Siang, Kisah Si Pisau terbang Li Sun Hoan, dan Pendekar binal / Pendekar kembar. Beberapa karya ini telah diadaptasi menjadi film dan serial televisi berkali-kali.
Kisah Pendekar binal mengilhami pengarang lain, Tony wong membuat bukunya yang cukup terkenal "Tapak Sakti".
Kehidupan Pribadi:
Gu Long Lahir di Hong Kong pada tahun 1938 dan kemudian pindah ke Taiwan bersama kedua orang tuanya pada saat ia berumur 13 tahun. Pada tahun 1956 orang tua Xiong bercerai. Dengan menggunakan uang hasil kerja paruh waktunya dan bantuan dari teman-temannya Xiong membiayai pendidikannya, dan berhasil lulus dari Jurusan Bahasa Asing di Universitas Tamkang
Semasa kuliah, Xiong tinggal bersama seorang penari wanita, Zheng Yuexia, dan memiliki seorang putra, Zheng Xiaolong. Namun, ia kemudian menjalin hubungan dengan penari wanita lain, Ye Xue , yang juga memberinya seorang putra, Ye Yikuan.
Tak lama kemudian, ia bertemu dengan seorang lulusan SMP, Mei Baozhu, yang menjadi istri sah pertamanya dan melahirkan putra ketiganya, Xiong Zhengda. Gaya hidup Gu yang suka berfoya foya dan perselingkuhannya menyebabkan ia akhirnya berpisah dengan Mei.
Karir Menulis:
Xiong mulai menulis novel di usia 11 tahun dan memperoleh royalti tulisannya yang pertama di usia 19 tahun. Tema utama novel dan prosanya pada awalnya adalah cinta, namun namanya baru melambung dan dikenal orang saat teman-temannya mendorongnya untuk menulis novel cerita silat.
Pada awal tahun 60-an Xiong, di usianya yang ke-23, beralih sepenuhnya menulis cerita silat. Xiong menerbitkan novel wuxia pertamanya, Cangqiong Shenjian (蒼穹神劍), dengan nama pena "Gu Long".
Dari tahun 1960 hingga 1961, Gu Long menerbitkan delapan novel tetapi tidak mencapai hasil yang diinginkannya. Ia pindah ke Distrik Ruifang (di Kota New Taipei) dan tinggal di sana selama tiga tahun, setelah itu ia mengubah gaya penulisannya. Banyak yang berpendapat kisah cinta dalam novel-novel silatnya sangat realistis, hal ini mungkin didapat dari pengalamannya selama sekian tahun menulis kisah cinta, sehingga gaya penulisannya menjadi unik dan orisinil.
Gu Long konon tak hanya terpengaruh oleh fiksi wuxia, tetapi juga karya-karya Ernest Hemingway, Jack London, John Steinbeck, dan Friedrich Nietzsche. Novel-novelnya biasanya terdiri dari kalimat dan paragraf pendek, dan sebagian besar berupa dialog antartokoh – layaknya naskah drama.
Berbeda dengan Gu Long , penulis lain seperti Jin Yong dan Liang Yusheng mengambil jalur alternatif dalam menulis fiksi wuxia dengan memasukkan sejarah, budaya, dan gagasan filosofis Tiongkok ke dalam karya-karya mereka. Gu Long awalnya berniat mengikuti mereka, tetapi berubah pikiran setelah terpapar karya-karya seperti serial James Bond dan novel The Godfather. Pengaruh karya-karya ini, yang mengandalkan kekhasan kehidupan manusia, kecerdasan yang tajam, filosofi puitis, alur misterius, dan sensasi yang mendebarkan untuk meraih kesuksesan, memungkinkan Gu Long menciptakan cara menulis yang unik.
Antara tahun 1967 dan akhir 1970-an, ia menjadi sangat terkenal dalam genre fiksi wuxia modern berkat karya-karyanya. Sebagai satu-satunya penulis genre wuxia dari Taiwan selama satu dekade penuh, Gu Long dinobatkan sebagai "Tiga Kaki Tripod Wuxia" bersama Jin Yong dan Liang Yusheng .
Karya Gu Long muncul pada waktu yang tepat saat novel cerita silat sedang digemari baik di Taiwan maupun di Hong Kong. Karir menulisnya yang berlangsung lebih dari 20 tahun secara kronologis dapat dibagi ke dalam beberapa periode utama. Karya-karyanya yang ditulis pada periode pertama, seperti Cangqiong Shen Jian dan Piao Xiang Jian Yu, tidak berbeda dengan karya-karya novelis-novelis umum lainnya.
Pada periode yang kedua barulah Gu Long mengekspresikan gayanya yang khas dan unik serta pemikirannya yang dalam. Karyanya seperti Da Qi Yingxiong Zhuan dan Juedai Xuang Jian (Pendekar Binal/The Remarkable Twins) telah mampu menempatkan dirinya sejajar dengan tiga novelis utama Taiwan, Zhu Qingyun, Wo Longsheng, dan Si Maling; mereka berempat disebut dengan “The Four Masters of Taiwan”. Setelah itu muncullah karya-karyanya yang paling terkenal, seperti Li Sun Hoan (Pisau terbang Li) dan Chu Liu Xiang (Pendekar Budiman/Romantic Swordsman). Cerita Chu Liu Xiang yang menggabungkan cerita silat, detektif, dan tema cinta, begitu mempesona dan diakui sebagai kisah Sherlock Holmes-nya Asia.
Gu Long merupakan seorang yang berkepribadian unik dan kontroversial. Ia hanya mau berbicara dengan mereka yang dikenalnya dengan baik. Ia selalu memulai penulisannya dengan memotong kukunya terlebih dahulu (temannya menjelaskan bahwa sesungguhnya Gu Long menggunakan waktu tersebut untuk menyusun dalam benaknya alur cerita yang akan ditulisnya). Ia kadang duduk dan berbaring di atas sebuah papan tulis, karena percaya dengan melakukan itu inspirasi akan mengalir memasukinya.
Gu Long sangat suka minum alkohol dan merupakan seorang perokok berat. Ia dapat menghabiskan rata-rata 2 bungkus rokok dalam semalam penyusunan novelnya. Ia juga memiliki reputasi yang buruk di mata penerbit-penerbit, karena ia meminta pembayaran royalti yang tinggi di muka kepada penerbitnya, namun kemudian gagal menyelesaikan novelnya sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Di akhir hayatnya, Gu Long mengalami depresi dan kualitas karyanya menurun drastis. Tulisannya tidak disambut sebaik buku-buku yang ia tulis sebelumnya. Ia terpaksa mempekerjakan penulis bayangan untuk ikut menulis banyak karyanya di kemudian hari karena kesehatannya yang memburuk. Setelah tahun 1975 karyanya menjadi semakin buruk, dan gayanya telah banyak ditiru oleh para penulis pendatang baru. Saat gayanya memudar, kejayaan novel-novel cerita silat pun turut surut bersamanya.
Pada tanggal 21 September 1985, Gu Long meninggal pada usia 48 tahun. Kematian Gu Long karena oleh penyakit yang disebabkan oleh alkoholisme – yaitu sirosis dan pendarahan esofagus. Teman-temannya membawakannya 48 botol XO Cognac di acara pemakamannya.
Karya:
Gu Long tercatat menulis banyak karya sepanjang hidupnya, dengan suatu estimasi memperkirakan sekitar ratusan karya. Beberapa karyanya tersebut juga ada yang ditulis bersama dengan orang lain. Popularitas cerita silat di Indonesia pada era 1970-an hingga 1990-an ikut membawa karya Gu Long (Khu Lung) diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia (seperti oleh Gan K.L., Gan K.H. dan Kwee Tjin), maupun selanjutnya muncul dalam bentuk serial silat di layar kaca. Beberapa karya Gu Long seperti:
Seri Pendekar 4 Alis (陸小鳳系列)
Kekaisaran Rajawali Emas
Bandit Penyulam
Duel Dua Jago Pedang
Rumah Judi Pancing Perak
Keajaiban Negeri Es
Perkampungan Hantu
Duel di Butong
Manusia Yang Bisa Menghilang
Sang Ratu Tawon
Senyuman Dewa Pedang
Seri Pendekar Binal (絕代雙驕)
Pendekar Binal
Bakti Pendekar Binal
Bahagia Pendekar Binal
Seri Pendekar Harum (楚留香系列)
Maling Romantis
Rahasia Ciok Kwan Im
Peristiwa Burung Kenari
Mayat Kesurupan Roh
Legenda Kelelawar
Legenda Bunga Persik
Legenda Bulan Sabit
Anggrek Tengah Malam
Seri Tujuh Senjata (七種武器系列)
Pedang Abadi
Golok Kumala Hijau
Bulu Merak (Badik Merak)
Gelang Perasa
Pukulan Si Kuda Binal
Kuda Binal Kasmaran
Kait Perpisahan
Seri Si Pisau Terbang Siao Li (小李飛刀系列)
Pendekar Baja
Si Pisau Terbang Li
Rahasia Mo-kau Kau-cu
Peristiwa Bulu Merak
Peristiwa Merah Salju
Kilas Balik Merah Salju
Si Pisau Terbang Pulang
· Misteri Kapal Layar Pancawarna
· Pendekar Riang
· Anak Berandalan
· Harimau Kumala Putih
· Putih Pendekar Gelandangan/Pedang Tuan Muda Ketiga
· Antara Budi dan Cinta/Meteor Pedang dan Kupu-kupu
Diambil dari wikipedia dan berbagai sumber.
Last edited: