Dapur Jadul

Ngomong2 tentang sawah, biasanya makan siangnya ditaruh di rantang. Paling bawah nasi dialasi daun pisang dan atasnya juga ditutupi daun pisang yg dipotong bulat (mungkin biar gak nempel dg rantang atasnya krn biasanya nasinya penuh), atasnya sayur kering semacam mie kuning gurih atau kering tempe, atau sayur sedikit basah semacam gori, atasnya lagi lauk pauk tempe-tahu dan ikan sungai (iwak kali) digoreng. Semuanya masih anget. Kadang iwak kali udah gak renyah, tapi melempem kr tertutup di rantang. Air putihnya dalam teko aluminum, yg biasanya bawahnya banyak endapan putih2 😁 karena air sumur yg direbus emang begitu, sepertinya airnya berkapur. Gak pakai kendi karena berat dan volumenya lebih kecil daripada teko.
images (26).jpeg images (27).jpeg
 
Ngomong2 tentang sawah, biasanya makan siangnya ditaruh di rantang. Paling bawah nasi dialasi daun pisang dan atasnya juga ditutupi daun pisang yg dipotong bulat (mungkin biar gak nempel dg rantang atasnya krn biasanya nasinya penuh), atasnya sayur kering semacam mie kuning gurih atau kering tempe, atau sayur sedikit basah semacam gori, atasnya lagi lauk pauk tempe-tahu dan ikan sungai (iwak kali) digoreng. Semuanya masih anget. Kadang iwak kali udah gak renyah, tapi melempem kr tertutup di rantang. Air putihnya dalam teko aluminum, yg biasanya bawahnya banyak endapan putih2 😁 karena air sumur yg direbus emang begitu, sepertinya airnya berkapur. Gak pakai kendi karena berat dan volumenya lebih kecil daripada teko.
View attachment 20046View attachment 20047
Begitu mendetailnya mbak @idanora ,seolah ini menceritakan pengalaman pribadinya yah mbak... 😁?, membuat saya jg mengenang alm mbah saya di kampung dulu... Terkadang kala liburan tiba dibawa orang tua ke kampung saat panen telah tiba, senangnya dibawa ke sawah melihat orang memanen padi, saat siang tiba makan rame2 di saung bambu nya.., dengan ikan asin sayum asem plus sambel belacan/terasi..nikmatnya tak tergantikan.. Bener banget mbak saat dulu air minumnya masih ada seperti macam bau2 kapurnya... Maklum pedesaan air nya masih dari alam... Tetapi itu pula yg mengingatkan betapa asrinya suasana kampung kala itu, cerita begini buat kangen buat balik ke 30 tahun silam... 😁, ah andai waktu bisa diputar..πŸ™
 
Kakek saya dulu petani. Kalau malam jam 10an beliau selalu pergi mencari ikan. Subuh pulang bawa macam2 ikan, tawar belut, dan katak. Nenek menggorengnya utk sarapan. Tiap pagi yg dingin saya duduk di depan pawon kayu sambil menghangatkan diri bersama kucing (rumah kakek selalu wajib ada minimal 1 kucing utk jaga lumbung padi). Kadang di pawon dicemplungi ketela, sekalian dibakar. Ketela bakar yg masih anget2 dikupas dari kulitnya yg gosong itu nikmat duniawi ...

Btw Paha katak goreng sangat enak. Pantesan swikey laris manis 😁
Zaman dulu belum tahu halal haram, pokoknya semua hewan bisa dimakan ... πŸ˜…

Air minum di rumah kakek sampai sekarang juga masih ada endapannya. Mereka merebus air sumur, bukan beli air mineral galon. Rasanya ya sepet2 gitu 😊
 
wah mug dari BRI, ada tulisan Simpedes :)

kalau pakai mug es gimana mas @wong tegal? jadi minumannya gak diluted waktu esnya mencair 🍺

View attachment 20099View attachment 20098
Wah mug nya unik... Susah didapat kayaknya yg seperti itu sekarang yah... Sayangnya gambar nya masih kosong.. Akan lebih menarik kalau ada isinya semisal es jeruk.. 😁suegeer rek... πŸ˜πŸ™

Saya kalau bikin minuman ini -- Milo dingin atau kelapa muda atau jus buah -- selalu pakai gelas jumbo. Pakai gelas jumbo agar muat es batu lebih banyak sehingga dinginnya tetap awet. :)

View attachment 20097
Wah... Kok sama yah mas @wong tegal sama saya, sedikit perbedaannya hanya pada kalau saya pakai yg jumbo biar gak abis2 isinya mas..😁 alnya nagih nagih dan nagih lagi klau yg udah namanya minum es ini.. 😁

Kakek saya dulu petani. Kalau malam jam 10an beliau selalu pergi mencari ikan. Subuh pulang bawa macam2 ikan, tawar belut, dan katak. Nenek menggorengnya utk sarapan. Tiap pagi yg dingin saya duduk di depan pawon kayu sambil menghangatkan diri bersama kucing (rumah kakek selalu wajib ada minimal 1 kucing utk jaga lumbung padi). Kadang di pawon dicemplungi ketela, sekalian dibakar. Ketela bakar yg masih anget2 dikupas dari kulitnya yg gosong itu nikmat duniawi ...

Btw Paha katak goreng sangat enak. Pantesan swikey laris manis 😁
Zaman dulu belum tahu halal haram, pokoknya semua hewan bisa dimakan ... πŸ˜…

Air minum di rumah kakek sampai sekarang juga masih ada endapannya. Mereka merebus air sumur, bukan beli air mineral galon. Rasanya ya sepet2 gitu 😊
Sungguh pengalaman yg tiada duanya mbak @idanora, pengalaman yg sungguh berharga dan menjadi kenangan yg begitu indah membaca tulisan mbak serasa ikut nyata saya berasa disana merasakan keseruannya... Sekilas seperti membaca cerpen dan mengkhayal kan saya lah sebagai tokoh utama... πŸ™
 
wah mug dari BRI, ada tulisan Simpedes :)

kalau pakai mug es gimana mas @wong tegal? jadi minumannya gak diluted waktu esnya mencair 🍺
Baru tahu ada gelas seperti itu. (y):)
O iya, sebenarnya mug BRI yang saya dapatkan pada waktu menabung pas di HUT BRI itu saya maksudkan sebagai pembanding bahwa betapa jumbonya gelas jumbo yang sering saya gunakan itu. :)
 
Beberapa hari yang lalu, saat bertandang ke salah satu pusat perbelanjaan dekat rumah, ketemu salah satu cangkir masa lalu yang cukup berkesan.... 😁
Cangkir.jpg
Harganya Rp. 50.000,00.
Rasanya dulu cangkir ini banyak dipakai di warung-warung di desa atau pinggiran kota.... (terutama warung kopi)
Ternyata sekarang sudah masuk mal....:LOL::LOL:

NB. Mohon maaf, kayanya saya salah thread.... πŸ™ πŸ™
 
Last edited:
Saya nemu video tentang mangkuk ayam jago di youtube :)

 
Hehe..
Jadi kangen suasana dapur tempoe dulu..
Kurang lebih hampir sama kayaknya deh.. Hehe..
Melengkapi isi dapur jadul ortu saya..
Ngga ketinggalan dalam memory nostalgia peralatan dapur berikut ini nih sobat..

1. Kendi
Eh, kamu pernah gak minum air dari kendi ?
Air minum dari kendi biasanya akan terasa lebih nikmat, lebih sejuk, dan lebih bisa menghilangkan dahaga.
Kendi yang terbuat dari tanah liat memang biasa dijadikan tempat minum oleh orang-orang jaman dulu lho sobat...

Yang di rumahnya masih punya kendi... coba deh bandingkan lebih nikmat mana air minum dari kendi dengan air minum dari dispenser atau teko ??
Kalau saya sih lebih seger yg kendi.. Hhehe..

2. Kompor minyak tanah
Jaman dahulu sih.. Selain tungku, ada beberapa orang yang juga sudah menggunakan kompor minyak tanah sebagai alat untuk memasak lho sobatt..

Dengan bahan bakar minyak tanah, kompor tersebut biasanya diisi dengan sumbu-sumbu yang terpasang melingkar di permukaan atas kompor.

Dengan tuas β€˜naik-turun’ di bagian depan, kompor minyak tanah dinyalakan dengan korek api dan besar-kecilnya api bisa diatur dengan tuas kecil tersebut.

Dan yang unik setelah menggunakan kompor minyak tanah, bagian belakang alat masak biasanya akan perong-perong (menghitam karena pembakaran dari api kompor) haha..

Yahh..
Jadi nostalgia dapur ortu jadul sobatt..
Memorable..
Meski jadul, barang-barang tersebut di atas sangat membantu ibu kita ketika memasak dan bisa menghasilkan masakan-masakan yang lezatnya tiada tara, yummy.. πŸ˜‹πŸ€—

48fcdbe1468bd726a421e5179af763f1b5ef556c8005d032517669455727c3f6.0.JPG 75eeb0bec3dc9c669c4c6d2d60504d5a736217d1bc85d0aadb2c674560738bb6.0.JPG
 
Kalau di tempat saya untuk kendi seperti itu namanya Gogok. :)
Memang betul sekali kalau minum dari air matang yang dimasukkan di Gogok dan disimpan seharian, airnya kalau diminum terasa segar dan nikmat.
 
Tahun 2021 lalu, istri saya minta dibuatkan tungku di rumah. Bercerobong sebagai pengendali asapnya. Menggunakan kayu bakar. Memiliki dua lobang untuk memasak.
Sayang saat ini cerobongnya sudah tumbang, gara2 sering digunakan para anabul buat escape ke atap. Tungku tetap berfungsi, hanya saja, asapnya tidak bisa disalurkan lagi.
Log in or register to view this content!
 
Back
Top